REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Koordinator Nasional Relawan Perubahan Kamaludin Enuh menilai, hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menjadi sinyal baik elektabilitas Anies Baswedan terus menanjak. Sebelumnya, hasil survei IPO menempatkan elektabilitas Anies Baswedan mengungguli Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Elektabilitas Anies menyentuh angka 34,7 persen. “Alhamdulillah, survei ini menunjukan kalau kerja keras Mas Anies beserta seluruh pendukung dan relawannya terus memerlihatkan hasil yang baik. Terlihat dengan adanya kenaikan elektabilitas yang cukup signifikan. Hasil tersebut jadi masukan untuk melakukan pergerakan konsolidasi lebih terukur,” tutur Kamaludin dalam keterangan, Senin (13/3/2023).
Menurut Kamaluddin, peningkatan ini diartikan sebagai progres dari kinerja bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan ini. Sebab, dalam survei yang sama, mantan gubernur DKI Jakarta ini hanya meraih elektabilitas 22,5 persen di tahun sebelumnya.
Kamaludin mengaku, survei selalu jadi cermin dan cambuk bagi Relawan Perubahan. “Tahun 2022 kan hanya 22,5 persen hasil survei IPO ini, alhamdulillah sekarang ada peningkatan hingga 34,7 persen. Tapi bagi Relawan Perubahan, survei selalu menjadi cermin dan cambuk. Cermin bahwa kerja kita diterima publik dan cambuk untuk bekerja lebih keras,” ujarnya.
Kamaluddin mengimbau seluruh Relawan Perubahan mengedepankan komunikasi yang baik dan menjaga suasana damai selama menyuarakan dukungan. “Saya juga akan mengingatkan seluruh relawan untuk terus solid, mengedepankan data dan fakta yang riil, menghindari hoaks, demi menjaga suasana kondusif,” tegas Kamaludin.
Sebelumnya, survei IPO yang dirilis pada Sabtu (11/3/2023) menempatkan Anies di urutan teratas dalam skema pilihan tiga nama capres 2024. Elektabilitas Anies sebesar 34,7 persen, diikuti Ganjar Pranowo 29,6 persen, dan Prabowo Subianto 27,5 persen.
Survei IPO dilakukan pada 1 hingga 7 Maret 2023. Survei ini menggunakan teknik multistage random sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Margin of error survei sekitar 2,90 persen dengan tingkat akurasi data mencapai 95 persen.