REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Salah satu lembaga pemeringkat perguruan tertinggi terbaik di dunia, uniRank, kembali merilis sedikitnya 580 universitas terbaik di Indonesia pada 2023 ini.
Dari ratusan universitas yang dirilis melalui laman www.4icu.org/id, ada 20 universitas Muhammadiyah yang masuk dalam daftar versi uniRank tersebut. Antara lain Uhamka, UMM, UMY, UMS, UAD, UM Sumatra Utara, UM Ponorogo, UM Purworejo, UM Surabaya, Unimus, UMJ.
Kemudian UM Gresik, Umsida, UM Metro, UM Purwokerto (UMP), UM Makasar, UM Riau, UM Jember, Unisa Jogja, dan UM Palembang. UniRank™ saat ini mencakup institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia yang memenuhi persyaratan berupa secara resmi diakui, dilisensikan dan/atau diakreditasi oleh badan nasional atau regional seperti Kementerian Pendidikan Tinggi atau organisasi akreditasi yang diakui pemerintah.
Resmi berlisensi atau berwenang untuk memberikan setidaknya empat tahun gelar sarjana (Sarjana) dan/atau gelar pascasarjana (S2 dan S3). Menyediakan kursus pendidikan tinggi terutama dalam format pembelajaran tatap muka tradisional yang disampaikan melalui fasilitas di tempat.
Semua profil universitas dan perguruan tinggi disertakan dan diperbarui secara gratis. Selain itu, uniRank merupakan direktori internasional pendidikan tinggi dan juga mesin pencari daring (online) dengan fitur reviu dan pemeringkatan lebih dari 13 ribu universitas di 200 negara.
Dasar metodologi pemeringkatan uniRank didasarkan pada alogaritma web dengan menggunakan 5 web pengukur matrik di antaranya iREG, Alexa Global Rank, Moz Domain Authority, SimiliarWeb Global Rank, dan Majestic untuk menjamin kemandirian.
Web matrik merupakan alogaritma yang diukur di antaranya berdasarkan jumlah pengunjung website atau tingkat aktivitas di website tersebut. Pemeringkatan ini telah diakui dan memenuhi tiga kriteria seleksi uniRank.
Pertama, dilisensikan dan atau diakreditasi oleh organisasi terkait pendidikan tinggi Indonesia. Kedua, menawarkan setidaknya gelar sarjana empat tahun atau pascasarjana (magister atau doktoral). Ketiga, memberikan kursus yang sebagian besar dalam format pendidikan tradisional dan tatap muka.