REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Pasar smartphone telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ponsel kelas menengah atau mid-range telah mendapatkan banyak popularitas karena harganya yang terjangkau dan kinerja yang baik.
Di antara ponsel kelas menengah di Cina, perangkat yang memiliki kinerja terbaik adalah yang menjalankan chip seri Snapdragon 7. Ini dibuktikan oleh peringkat Februari 2023 platform pembanding populer, AnTuTu.
Menurut AnTuTu, peringkat pertama jatuh ke tangan Nothing Phone 1 (Snapdragon 778G+ , 8GB+256GB) dengan skor rata-rata 567.387 poin. Kemudian di tempat kedua ada Real GT Master (Snapdragon 778G, 8GB+256GB), dengan skor rata-rata 544.652. Peringkat ketiga ditempati oleh Poco X5 Pro (Snapdragon 778G, 8GB+256GB) dengan skor rata-rata 543048.
Menarik untuk dicatat bahwa meskipun ada persaingan, peringkat ponsel kelas menengah tidak berubah secara signifikan.
Dilansir dari Gizchina, salah satu tren yang diamati dalam beberapa bulan terakhir adalah munculnya prosesor baru dari berbagai produsen. Misalnya, MediaTek akan menghadirkan prosesor baru lainnya ke pasar, yang Gizchina perkirakan akan menggantikan Snapdragon 778G.
Ini adalah berita bagus bagi pengguna, karena ini akan memberi mereka lebih banyak pilihan untuk dipilih saat membeli ponsel menengah. Namun, perlu dicatat bahwa meski dengan prosesor baru ini, chip seri Snapdragon 7 terus mendominasi pasar ponsel kelas menengah.
Terlepas dari dominasi chip seri Snapdragon 7, banyak pabrikan yang mulai menggunakan Snapdragon 8+ sebagai sub-flagship di ponsel baru mereka. Namun, AnTuTu tetap menganggap Snapdragon 8+ sebagai prosesor flagships. Itulah sebabnya banyak ponsel bertenaga Snapdragon 8+ baru tidak muncul dalam daftar sub-flagship AnTuTu.
Kesimpulannya, pasar ponsel kelas menengah sangat kompetitif. Chip seri Snapdragon 7 menjadi pilihan yang lebih disukai untuk ponsel berperforma terbaik.
Dengan munculnya prosesor baru dari berbagai pabrikan, Gizchina berharap dapat melihat opsi bagi pengguna dalam waktu dekat. Jelas bahwa ini pasti untuk kepentingan konsumen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika