Jumat 17 Mar 2023 14:01 WIB

Warga Sekitar Lokasi Longsor di Bogor Mengungsi di Sekolah

Sejauh ini kebutuhan para pengungsi sudah terpenuhi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Alat berat ekskavator diturunkan untuk membantu evakuasi korban tertimbun longsor di Kampung Sirnasari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Alat berat ekskavator diturunkan untuk membantu evakuasi korban tertimbun longsor di Kampung Sirnasari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor mencatat, ada 81 orang di sekitar lokasi longsor Kampung Sirnasari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor mengungsi di aula masjid SMPN 9 Bogor. Diperkirakan, para pengungsi akan berada di sana selama masa tanggap darurat bencana dua pekan ke depan.

Kadinsos Kota Bogor, Fahruddin, mengatakan, pengungsi mayoritas merupakan ibu-ibu dan anak-anak. Sedangkan para bapak-bapak kebanyakan pergi bekerja dan membantu proses evakuasi di lokasi kejadian longsor.

“Kegiatan sehari-hari tidak terlalu terganggu untuk yang tidak terdampak. Yang terdampak yang keluarganya belum ditemukan, memang mereka pilih berada di sama sampai orangtua dan cucunya ditemukan,” kata Fahruddin, Jumat (17/3/2023).

Dia menjelaskan, keputusan tanggap darurat bencana sebelumnya diputuskan selama dua pekan. Namun, hal itu akan melihat dari situasi di lapangan.

Dia mengatakan, perhitungan tersebut dinilai dari proses evakuasi korban serta penanganan lokasi longsoran yang sudah selesai. Ke depan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tingg melakukan tindak lanjut seperti arahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Wakil Wali Kota Bogor.

“Kalau saya perhitungannya sebelum dua minggu itu sudah terevakuasi, di lapangan sudah dinyatakan selesai penanganan, tinggal tindak lanjut seperti yang disampaikan Pak Wakil dan Kepala BNPB,” kata Fahruddin.

Di samping itu, menurut dia, sejauh ini kebutuhan para pengungsi sudah terpenuhi seperti makanan, obat-obatan, dan peralatan pribadi. Termasuk alur pekerjaan di dapur umum yang masih berjalan lancar.

Kendati demikian, Fahrudin mengatakan, semakin lama para pengungsi akan semakin jenuh berada di pengungsian. Sehingga para pengungsi membutuhkan layanan psikologis.

“Secara psikologis pasti membutuhkan layanan psikologi. Trauma healing sudah dilakukan dari TNI-Polri juga sudah membantu memberikan trauma healing,“ ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan longsor terjadi di Kampung Sirnasari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Selasa (14/3/2023) malam. Dalam kejadian ini, 17 orang tertimbun material longsor, dimana empat di antaranya meninggal dunia dan dua di antaranya masih dalam pencarian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement