REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) akan menggelar Initial Public Offering (IPO). Melalui aksi korporasi tersebut, NCKL berencana melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 12,1 miliar lembar.
Jumlah saham IPO ini setara dengan maksimal 18 persen dari modal ditempatkan dan disetor NCKL ke publik setelah IPO dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham. Saham NCKL ditawarkan pada rentang harga Rp 1.220 sampai dengan Rp 1.250.
Dari IPO ini, perseroan membidik dana 650 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,7 triliun. "Dana ini akan digunakan untuk mendukung penyelesaian konstruksi proyek, menambah kapasitas produksi, melunasi sebagian pinjaman perseroan serta tambahan modal kerja perseroan," kata Presiden Direktur PT Trimegah Bangun Persada Tbk Roy A Arfandy saat konferensi pers, Jumat (17/3/2023).
NCKL juga akan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 0,5 persen atau 60,5 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan perseroan (Employee Stock Allocation/ESA). Harga pelaksanaan ESA sama dengan harga penawaran.
NCKL akan menggunakan sebagian dana hasil IPO ini untuk membayar utang yaitu tujuh keperluan. Pertama, sekitar 5,46 persen untuk membayar seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya. Kedua, sekitar 6,05 persen untuk membayar seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan.
Ketiga, sekitar 15,13 persen akan digunakan untuk membayar seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Keempat, sekitar 0,89 persen akan digunakan untuk membayar seluruh utang outstanding Fasilitas Term Loan 1 dan Fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.
Kemudian untuk belanja modal, NCKL mengalokasikan sekitar 2,12 persen dari dana IPO. NCKL juga menyisihkan sekitar 32,27 persen dana IPO untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman. Sisanya sekitar 38,08 persen akan digunakan untuk modal kerja (working capital).
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yakni PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT OCBC Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi efek.
Penawaran awal atau book building saham NCKL dimulai pada 15-24 Maret 2023. Untuk IPO dijadwalkan terlaksana pada 5-10 April 2023. Rencananya, Saham NCKL akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023.