REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Sejumlah warga binaan di Lapas Kelas II B Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diajak untuk melakukan kegiatan pertanian. Mereka memanfaatkan lahan kosong di area Lapas Indramayu.
Lahan seluas sekitar seribu meter persegi itu diolah dan ditanami berbagai macam sayuran, seperti cabai, tomat, juga terong. Kini tengah disiapkan juga penanaman melon.
Kegiatan pertanian yang melibatkan warga binaan itu merupakan program Lapas Indramayu, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu. Kegiatan itu mendapatkan dukungan, apalagi sejalan dengan salah satu program unggulan bupati Indramayu, yakni Pusat Pangan (Puspa).
“Bibit-bibit tanaman tersebut merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Indramayu,” ujar Kepala Lapas Kelas II B Indramayu Beni Hidayat, Sabtu (18/3/2023).
Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Indramayu, Ade Yosman, pihaknya memilih warga binaan yang sebelumnya memiliki kemampuan dasar mengenai pertanian. Sejumlah warga binaan yang dilibatkan dalam kegiatan itu, kata dia, sebelumnya juga mendapatkan pelatihan dari tim penyuluh pertanian.
Pelatihan itu menyangkut tahapan kegiatan pertanian sejak awal sampai akhir. Di antaranya pelatihan cara pengolahan tanah, cara pencampuran pupuk, cara pembibitan, cara penyemaian, dan cara perawatan tanaman.
Selain itu, ada pelatihan pengelolaan hasil panen. “Pokoknya mulai dari pengolahan tanah hingga panen, warga binaan kami didampingi tim penyuluh,” ujar Ade.
Menurut Ade, hasil panen kegiatan pertanian ini ada yang dibagikan kepada pengunjung lapas, yang merupakan kerabat warga binaan yang sedang berkunjung. “Jadi, mereka dapat oleh-oleh hasil pertanian dari lapas,” kata Ade.