Ahad 19 Mar 2023 19:49 WIB

Megawati Minta Rakyat Indonesia Praktikkan Salam Pancasila

Salam Pancasila diminta dipraktikkan saat pertemuan atau rapat-rapat.

Megawati Ingin Populerkan Salam Pancasila   
Foto: Dok Republika
Megawati Ingin Populerkan Salam Pancasila  

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden kelima RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta rakyat Indonesia yang berideologi Pancasila untuk mempraktikkan salam Pancasila. Terutama di dalam kegiatan rapat ataupun pertemuan-pertemuan lainnya.

"Saya minta tolong kepada mereka yang merasa ideologinya Pancasila, kalau mengadakan rapat, pertemuan, itu beri salam (Pancasila)," ujar Megawati saat memberikan arahan dalam acara Peringatan Sembilan Tahun Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di Area Parkir Timur Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (19/3/2023).

Baca Juga

Menurut Megawati, seseorang yang yakin berideologi Pancasila akan senantiasa mempraktikkan salam Pancasila di dalam setiap pertemuan yang dihadirinya. Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengajak para peserta acara, yakni ribuan kepala desa dari seluruh Indonesia untuk mempraktikkan salam Pancasila.

"Jadi begini, kalau saya angkat (tangan kanan) begini, saya teriakkan "Salam Pancasila", nanti kalian menjawabnya sama, tetapi kalian berdiri," ujar Megawati memberikan contoh.

Ribuan kepala desa itu dengan kompak segera menjawab salam Pancasila yang diteriakkan oleh Megawati. "Salam Pancasila," teriak mereka.

Berikutnya, dalam kesempatan yang sama, Megawati juga mengingatkan segenap bangsa Indonesia untuk senantiasa menjaga kemerdekaan yang telah diraih oleh Indonesia. Ia mengingatkan bahwa perjuangan meraih kemerdekaan yang dilakukan oleh para pendiri bangsa Indonesia bukan merupakan perjuangan yang mudah.

Megawati menambahkan banyak pula pihak-pihak dari desa merupakan pihak-pihak yang paling banyak berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sebagaimana dicatat oleh sejarah.

"Kita itu dijajah, harus diingat 3,5 abad oleh Belanda. Setelah itu, bangkitlah namanya perjuangan. Perjuangan itu paling banyak datangnya itu adalah orang-orang yang berada di desa. Itu benar loh. Kalau tidak percaya, cari di buku sejarah," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement