REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mendukung kontribusi BUMN dalam membangun jaringan jalan tol di Indonesia. Kontribusi itu menurutnya, terbukti memberikan banyak manfaat diantaranya memudahkan jalur distribusi dan logistik.
Baidowi mendorong BUMN membangun ruas-ruas tol baru dan mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan. Tujuannya agar memudahkan mobilitas masyarakat dan barang. Hal itu dikatakan Baidowi dalam kegiatan "Konstruksi Membangun Negeri, Membangun Masyarakat" yang digelar bersama Waskita Karya di Pamekasan.
"BUMN berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah dimana ruas-ruas tol tersebut berada," kata Anggota Baidowi dalam keterangan yang diterima pada Ahad (19/3/2023) lalu.
Baidowi menyebut Waskita melalui salah satu anak perusahaannya yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) pada 2018 sudah berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.019 KM. Baidowi berharap WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun.
"Ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatera," ucap Baidowi.
Selain itu, Baidowi berpesan agar masyarakat ikut mendukung pemerintah dalam merealisasikan pembangunan jalan tol. Ia meyakini pembangunan itu akan berdampak positif bagi masyarakat hingga di kemudian hari.
"Kontribusi semua pihak bisa memudahkan realisasi pembangunan," ujar Baidowi.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) tersambung sampai Sukabumi Barat pada 2024 sebagai wujud membangun Negeri oleh Waskita. Basuki mengatakan setelah Seksi 2 selesai konstruksinya dan beroperasi akan dilanjutkan Seksi III ruas Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 13,70 km, sehingga dapat memberikan solusi atas permasalahan kemacetan ke arah Sukabumi bahkan hingga Pelabuhan Ratu di Pantai Selatan Jawa.
Di sisi lain, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengantongi enam kontrak baru dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) pada awal 2023. Dari total kontrak sebesar Rp 5,89 triliun, BUMN konstruksi ini mendapat bagian senilai Rp 4,16 triliun.
Pendanaan proyek IKN seluruhnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun ini pemerintah diperkirakan akan menggelontorkan sejumlah Rp 23,9 triliun untuk pengembangan IKN.