REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transient ischemic attack (TIA) atau strok ringan menunjukkan risiko lebih tinggi yang mengancam jiwa. Gejala strok ringan bisa mirip dengan strok, yaitu terjadi secara tiba-tiba.
Menurut Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), gejala stroke ringan dan strok dapat meliputi:
1. Wajah yang mungkin tidak berfungsi pada satu sisi. Penderitanya tidak dapat tersenyum atau mulutnya mungkin turun dan kelopak matanya mungkin terkulai.
2. Penderita strok ringan atau strok mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya karena kelemahan lengan atau mati rasa di salah satu lengan.
3. Penderita mungkin kesulitan melafalkan kata-kata dengan jelas atau mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun tampak terjaga.
Ketika strok ringan terjadi, efeknya hanya berlangsung selama beberapa menit atau jam. Penderita dapat sembuh sepenuhnya dalam waktu 24 jam.
Terlepas dari itu, jika mengalami gejala strok ringan, betapapun singkatnya, segera ke dokter. Sebab, mungkin ada beberapa tanda atau gejala lain dari strok ringan yang memerlukan penangan medis dalam waktu cepat.
Gejala dapat berkisar dari masalah keseimbangan dan koordinasi hingga pusing serta kebingungan. Tanda-tanda strok ringan dapat mencakup kelumpuhan total pada satu sisi tubuh, kehilangan atau penglihatan kabur secara tiba-tiba, dan kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain.
Apa yang menyebabkan strok ringan?
Menurut NHS, TIA terjadi ketika ada gangguan sementara pada suplai darah ke bagian otak. Pada kasus TIA, penyumbatan sembuh sebelum terjadi kerusakan yang signifikan.
"Strok penuh mengganggu aliran darah ke otak Anda lebih lama. Ini menyebabkan kerusakan otak yang lebih parah dan masalah jangka panjang," kata NHS, dilansir Express, Selasa (21/3/2023).
Strok ringan biasanya disebabkan oleh bekuan darah yang telah menyebar ke pembuluh darah yang memasok otak. Faktor risiko strok ringan meliputi, diet buruk, kurang berolahraga, kegemukan, merokok, asupan alkohol berlebihan, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, dan fibriliasi atrium.
Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium adalah suatu kondisi saat impuls listrik abnormal di jantung menyebabkan detak jantung tidak teratur. Akibatnya, otot jantung bekerja kurang efisien dan dapat menyebabkan:
- Pusing
- Merasa lemah
- Sesak napas
- Detak jantung cepat dan tidak teratur (palpitasi)
- Merasa sangat lelah