Jumat 24 Mar 2023 11:46 WIB

Instruktur Taekwondo di Solo Diduga Cabuli Anak Didiknya, Korban Lebih Satu Orang

Pelaku diduga melakukan pelecehan seksual di tempat latihan taekwondo.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Seorang pelatih beladiri taekwondo di Kota Solo, Jawa Tengah, berinisial DS diduga melakukan pelecehan seksual kepada para anak didiknya yang masih berusia di bawah umur. Dugaan pelecehan tersebut telah dilaporkan ke pihak kepolisian Kota Solo.

Widi Wicaksono salah satu pengacara korban mengatakan pelapor dugaan kasus pelecehan adalah orang tua korban. Korban sendiri adalah seorang anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMP.

"Awal mulanya saya sendiri sebagai pelapor dari ibu korban. Kita sebut korban satu, jadi anaknya tidak mau latihan di taekwondo lagi terus ditanya ada apa tidak mengaku terus digali keterangannya ternyata mengalami pelecehan seksual oleh instrukturnya," kata Widi saat dihubungi, Jumat (24/3/2023).

Pelaku diduga melakukan pelecehan seksual di tempat latihan taekwondo dan saat pertandingan di luar kota. "Habis latihan dipanggil ke ruangannya itu modus pertama. Modus kedua pas pertandingan di luar kota, nginap di hotel dipanggil. Ancaman pas mereka satu nggak mau latihan, kalau nggak mau latihan dibawain pedang. Ada juga diimingi ikut ke latihan kejuaran," ujarnya.

Sealin itu, Widi menjelaskan ibu dari korban telah melaporkan kejadian tersebut pada pihak yang berwajib pada Jumat (17/3/2023) lalu. Setelah itu baru pada Senin (20/3/2023) korban divisum bersama dengan korban lain.

"Sepekan yang lalu ke polisi. Terus di BAP Senin, terus kemudian di visum Senin juga bersama ada korban kedua. Kami juga cari ada korban kedua yang mengalami pelecehan yang lebih parah," katanya.

"Terus korban kedua ditangani oleh pengacara lain terus pada Rabu sore polisi mendapatkan alamat korban lain lagi. Kemudian diperiksa polisi mungkin lebih parah dan menangkap pelakunya," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement