REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cyber University menjalin kerja sama dengan perusahan multinasional, Aden. Perusahan Adeb berdiri di bidang Integrated Facility Management yang berkantor pusat di Shanghai, China dan telah hadir di lebih dari 25 negara termasuk Indonesia.
Penandatangan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) ini dilaksanakan, Kamis (16/3/2023) lalu, di kantor Aden, di Jakarta. Kerja sama ini terjalin dalam upaya Cyber University sebagai Kampus Fintech (Financial Technology) Pertama di Indonesia, dalam mendorong kolaborasi antara akdemisi dan Industri yang berkesinambungan.
“Agar siap memasuki dunia kerja, mahasiswa perlu mendapatkan pengalaman pertama di industri dengan terlibat dalam kegiatan di perusahaan. Selain itu, industri juga perlu membawa nilai-nilai ke dunia pendidikan agar pembelajaran selaras dengan praktik nyata di industri,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik Cyber University Dr Ing Agus Trihandoyo, DEA, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3/2023).
Agus menekankan pentingnya kemitraan antara akademisi dan industri tersebut. Selain itu, ia juga menambahkan, hal tersebut bisa berjalan dengan baik dengan program pembelajaran inovatif yang dimiliki Cyber University. Program tersebut tentunya sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kemendikbud Ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi).
“Program pembelajaran inovatif ini dikenal dengan model 3 + 1. Di mana dengan kurikulum ini, mahasiswa dapat menghabiskan tiga tahun belajar di kampus dan menggali pengalaman selama satu tahun magang di industri,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, General Manager Aden untuk wilayah ASEAN, Jean-Francois Trebillot mengatakan, kegiatan magang merupakan cara yang sangat efektif sebelum mahasiswa terjun ke dunia kerja. “Magang adalah cara yang efektif untuk mengidentifikasi calon karyawan di masa depan dan mendapatkan gagasan-gagasan segar dari anak-anak muda, terutama dalam kaitannya dengan transformasi digital,” kata Jean.
Selain itu, Aden juga menyoroti kerja sama ini dengan penelitian yang terkait pada efisiensi energi dan keberlanjutan. Hal tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi solusi inovatif yang menjadi tantangan industri.
“Kerja sama antara akademisi dan industri yang merupakan bentuk kolaborasi secara konkrit ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, perusahaan, dan masyarakat luas,” tandasnya.