Senin 27 Mar 2023 12:06 WIB

Muhammadiyah: LKKS Kaji Isu Strategis Kebangsaan

Kajian mengenai hal ini diharapkan bisa membaca realitas umat yang sesungguhnya.

Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 membentuk lembaga baru bernama Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS), untuk melakukan kajian pada isu-isu strategis keumatan dan kebangsaan yang akan menentukan positioning organisasi itu.

"Kajian mengenai hal ini diharapkan bisa membaca realitas umat yang sesungguhnya, aspek yang strategis dan punya dampak luas bagi pemajuan umat Islam. Tidak terjebak pada tarik-menarik representasi umat Islam," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nasir.

Haedar sebelumnya menyampaikan hal itu secara daring di hadapan rapat koordinasi pengurus LKKS di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (21/3). Ia menyebut ada empat isu strategis yang perlu menjadi perhatian LKKS, yaitu, sistem gerakan Muhammadiyah, organisasi dan kepemimpinan, jaringan dan sumber daya, serta aksi dan pelayanan.

Pesan senada ditegaskan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti. Ia menyampaikan Muhammadiyah harus mampu menyajikan proposal perubahan kebijakan bagi negara, meskipun dengan cara yang berbeda dari partai politik.

Menanggapi arahan itu, Ketua LKKS PP Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq menyatakan kesiapannya menjalankan amanah ketua umum dan sekum PP Muhammadiyah tersebut. Fajar optimistis kehadiran lembaga ini akan menjadikan gerakan Muhammadiyah lebih dinamis dalam merespons isu-isu fundamental yang berdampak jangka panjang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement