Senin 27 Mar 2023 13:49 WIB

Publik Berharap Erick Thohir Jadi Wapres RI

Publik yang menyukai Erick Thohir sebagai cawapres meningkat tajam.

Saleh Partaonan Daulay, Ketua Fraksi PAN DPR RI, Dapil Sumut II, mengatakan hasil survei ini menunjukkan bahwa publik secara perlahan mulai mengenal ET. (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Saleh Partaonan Daulay, Ketua Fraksi PAN DPR RI, Dapil Sumut II, mengatakan hasil survei ini menunjukkan bahwa publik secara perlahan mulai mengenal ET. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei nasional IPI terkait Calon Wakil Presiden dinilai sangat positif dan menggembirakan. Survei tersebut menegaskan bahwa publik yang menyukai Erick Thohir (ET) sebagai cawapres meningkat tajam. Bahkan, peningkatannya jauh lebih tinggi dibandingkan cawapres lain yang disurvei IPI.

Yang menarik, dari berbagai simulasi yang dibuat, nama ET selalu saja menonjol. Ini menunjukkan bahwa publik memang menyukai ET. Siapa pun pasangannya, ET tetap disukai dan diminati. Bak kata iklan yang dulu, siapa pun capresnya, yang penting ET cawapresnya.

Baca Juga

Saleh Partaonan Daulay, Ketua Fraksi PAN DPR RI, Dapil Sumut II, mengatakan hasil survei ini menunjukkan bahwa publik secara perlahan mulai mengenal ET. Tidak sampai disitu, publik juga sudah memperhatikan kinerjanya. Keberhasilannya dalam mengelola dan mengembangkan aset negara yang terhimpun dalam BUMN tidak diragukan lagi. Saat ini, ada banyak BUMN yang dulu selalu merugi, kini sudah mengantongi laba. Ini adalah fakta dan prestasi yang membanggakan.

Saleh mengatakan kalau dicermati lebih seksama, peran ET di dalam pemerintahan sebetulnya tidak hanya melulu mengurus BUMN. Ada banyak kebijakan pemerintah yang turut diamankan. Bahkan mengakar juga sampai ke persoalan UMKM dan peningkatan ekonomi kerakyatan.

Tidak heran jika bank-bank pelat merah (Himbara) berkontribusi sebesar Rp 260 triliun terhadap KUR Nasional di tahun 2022. Jumlah ini sama dengan 92,4 persen dari seluruh KUR yang digelontorkan ke masyarakat.

"Sederhana membacanya. Kalau ekonomi rakyat tumbuh, pasti dampaknya terasa. Dan rakyat pastinya tahu bahwa ET ada di belakangnya. Wajar kalau mereka berharap ET naik kelas. Tidak lagi menjadi menteri, tetapi wakil presiden," ujar mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah pusat 2010-2014, itu dalam siaran persnya.

Hal lain yang penting dicatat dari ET adalah nilai humanitasnya yang khas. Walau jarang terekspos, beliau sangat sering membantu orang-orang tidak mampu. Orang dari berbagai latar belakang selalu datang silih berganti. ET selalu mencoba membantu dan berupaya keras agak tidak mengecewakan mereka.

"Pak ET ini kan sekarang sering hadi di acara PAN. Sering jalan dengan bang Zulhas, Ketua Umum. Karena itu, kami sering menyaksikan sisi-sisi kemanusiaan beliau ini. Kami berharap, ET jangan merasa berbangga dengan hasil survey ini. Justru ini harus menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja. Harapan masyarakat masih banyak yang perlu direalisasikan. Tentu semua itu akan lebih mudah dikerjakan jika ditambah amanah baru menjadi wakil presiden RI ke depan," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement