Senin 27 Mar 2023 14:33 WIB

PIS Masih Cari Satu ABK Hilang Akibat Kebakaran Kapal MT Kristin di Lombok

PIS mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya untuk kru kapal dan keluarga korban

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina International Shipping (PIS) masih tetap fokus untuk melakukan pencarian korban kapal MT Kristin yang terbakar di perairan barat Lombok, pada Ahad (26/3/2023).
Foto: Pertamina International Shipping
PT Pertamina International Shipping (PIS) masih tetap fokus untuk melakukan pencarian korban kapal MT Kristin yang terbakar di perairan barat Lombok, pada Ahad (26/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina International Shipping (PIS) menyampaikan duka dan prihatin atas insiden yang menimpa kapal MT Kristin di perairan barat Lombok, pada Ahad (26/3/2023). Perusahaan hingga kini masih tetap fokus untuk melakukan pencarian korban.

“PIS mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya untuk kru kapal dan juga keluarga yang terdampak dari insiden tersebut,” ujar Corporate Secretary PIS Muh Aryomekka Firdaus dalam pernyataan resminya, Senin (27/3/2023).

Baca Juga

Aryomekka menjelaskan saat ini PIS fokus untuk pencarian dan keselamatan kru kapal MT Kristin serta investigasi lebih lanjut untuk mengusut tuntas penyebab insiden yang terjadi di kapal tersebut.

MT Kristin tercatat memiliki 17 kru kapal di mana 14 kru langsung dievakuasi malam tadi dan sudah dalam kondisi selamat dan aman. Berdasar laporan terkini tim gabungan, dua dari tiga kru yang hilang telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.

Aryomekka menyampaikan, pihak Basarnas masih akan melakukan penyisiran kembali untuk mencari satu ABK yang belum ditemukan di area kejadian mulai pagi ini, Senin (27/3/2023), hingga tujuh hari ke depan.

Adapun, Kapal MT Kristin merupakan kapal milik PT Hanlyn Jaya Mandiri, yang disewa oleh PIS untuk mengangkut muatan BBM berupa Pertalite ke Integrated Terminal Ampenan dan Fuel Terminal Sanggaran.

“Posisi PIS dalam hal ini adalah sebagai penyewa kapal, di mana dalam perjanjian sewa atau carter PIS selalu menekankan kepada pemilik kapal untuk mengedepankan aspek HSSE dalam operasional terkait keselamatan kru maupun muatan kargo kapal,” papar Aryomekka.

Pihaknya memastikan setiap pemilik kapal yang menjalin ikatan bisnis dengan PIS untuk bertanggung jawab penuh atas setiap risiko dan kejadian yang bisa berdampak pada keselamatan kru kapal maupun muatan kargo kapal sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

Saat ini, PIS masih terus berkoordinasi dengan seluruh otoritas yang berwenang untuk penanggulangan insiden, mulai dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Basarnas dan Tim SAR, Pelindo, Polairud dan pihak lainnya.

Adapun, terkait kondisi kargo BBM yang berada di kapal MT Kristin, saat ini terpantau masih aman dan tidak ditemukan tumpahan minyak. “Sebab titik api berasal dari tambatan bagian depan kapal dan tidak terdampak langsung pada tangki BBM kapal," ujarnya.

Setelah api dipadamkan pada pukul 21.00 Ahad malam waktu setempat, PIS bersama dengan Tim Pelindo dan Pertamina Trans Kontinental (PTK) melakukan pendinginan untuk mencegah api kembali.

Tim PIS juga telah menyiapkan oil boom sepanjang total 300 meter untuk mengantisipasi jika terjadi tumpahan minyak. Kapal MT Kristin saat ini sedang diproses penarikan keluar atau towing out dari lokasi menuju pelabuhan aman terdekat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement