Selasa 28 Mar 2023 20:16 WIB

Pangeran Harry Sebut Masa Remajanya Direnggut Oleh Pemberitaan Daily Mail

Pangeran Harry memutus hubungan dengan banyak orang akibat pemberitaan Daily Mail.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Pangeran Harry dari Inggris (kiri) meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Inggris, (27/3/2023). Pangeran Harry telah hadir di Pengadilan Tinggi dalam sidang terkait gugatan privasinya terhadap Associated Newspapers. Kerajaan Inggris muncul bersama orang lain yang menuntut surat kabar Daily Mail karena penyadapan telepon dan pelanggaran privasi.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Pangeran Harry dari Inggris (kiri) meninggalkan Pengadilan Tinggi di London, Inggris, (27/3/2023). Pangeran Harry telah hadir di Pengadilan Tinggi dalam sidang terkait gugatan privasinya terhadap Associated Newspapers. Kerajaan Inggris muncul bersama orang lain yang menuntut surat kabar Daily Mail karena penyadapan telepon dan pelanggaran privasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangeran Harry merasa bahwa masa remajanya telah direnggut oleh pemberitaan Daily Mail. Hal itu merupakan klaim Duke of Sussex dalam persidangan melawan Associated Newspapers Limited (ANL), penerbit Daily Mail, di Pengadilan Tinggi London, Inggris pada Senin (27/3/2023).

Harry kini termasuk dalam deretan tokoh yang menggugat penerbit tersebut atas penyalahgunaan informasi pribadi. Selain Harry, ada Elton John, produser John David Furnish, Sadie Frost, dan Doreen Baroness Lawrence.

Baca Juga

Menurut dokumen pengadilan yang diperoleh The Independent, Harry memberikan klaim telah "kehilangan sebagian besar" masa mudanya akibat pemberitaan Daily Mail. Pengacara David Sherbone yang mewakili Harry mengatakan tindakan ANL yang melanggar hukum, telah membuat Harry kehilangan sebagian besar aspek penting dari masa remajanya.

Secara khusus, Sherbone mengatakan publikasi dan pemberitaan telah membuat Harry merasa diliputi banyak kecurigaan dan paranoia. Publikasi ANL tentang artikel-artikel yang dituding melanggar hukum itu membuat Harry punya kecurigaan terhadap teman-temannya atau bahkan memutus hubungan dengan semua orang.

Harry seakan disesatkan oleh cara penulisan artikel-artikel sehingga dia percaya bahwa orang-orang yang dekat dengannya adalah sumber dari informasi surat kabar ANL.

"Penggugat menganggap tindakan Associated yang melanggar hukum sebagai pengkhianatan besar yang diberikan janji yang dibuat oleh media untuk memperbaiki perilakunya setelah kematian ibunya yang tragis dan terlalu dini, Putri Diana, pada tahun 1997," kata Sherbone, dikutip Fox News, Selasa (28/3-2023).

Poin ini merupakan salah satu dari beberapa tuntutan hukum yang diajukan Harry terhadap media Inggris. Dia juga menggugat Associated Newspapers untuk pencemaran nama baik atas sebuah artikel dari Mail yang berjudul "Exclusive: How Prince Harry tried to keep his legal fight with the government over police bodyguards a secret then his PR machine tried to put a positive spin on the dispute".

Penerbit ANL menganggap tuduhan Harry sebagai "fitnah yang tidak masuk akal", menurut BBC. Sedangkan kelompok yang menuntut penerbit, menyebut privasi mereka telah dirampas dengan pengumpulan informasi yang melanggar hukum, seperti penyadapan telepon oleh penerbit.

Menurut laporan BBC, ANL mengklaim memperoleh akta kelahiran anak Sir Elton John, bahkan sebelum dia melihatnya. ANL juga menyadap telepon rumah di rumahnya di Windsor.

Sidang yang dimulai Senin pagi merupakan pendahuluan di mana hakim akan memutuskan kemungkinan kasus tersebut akan disidangkan. ANL dikabarkan tidak ingin kasus tersebut dibawa ke pengadilan.

Sherbone juga berbicara atas nama Lawrence yang menurutnya merasa "marah, kaget, dan kesal" dengan menjadi titik fokus Mail pada 1993. Lawrence adalah ibu dari Stephen Lawrence yang dibunuh dalam serangan rasis saat menunggu di halte bus di London.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement