Selasa 28 Mar 2023 21:11 WIB

Peminat Ngabuburit Naik Bandros di Bandung Diharapkan Meningkat

Rute Ngabuburit Naik Bandros bisa disesuaikan per kecamatan di Kota Bandung.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Suasana di titik kumpul program Ngabosman (Ngabuburit Naik Bandros di Kecamatan) untuk warga Kecamatan Cibiru dan Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Suasana di titik kumpul program Ngabosman (Ngabuburit Naik Bandros di Kecamatan) untuk warga Kecamatan Cibiru dan Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Jawa Barat, kembali menggulirkan program “Ngabuburit Naik Bandros di Kecamatan” (Ngabosman) pada bulan Ramadhan. Dengan membeli tiket Ngabosman, warga bisa jalan-jalan naik bus wisata Bandros ke sejumlah titik wilayah Kota Bandung sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Ngabosman digulirkan mulai Senin (27/3/2023). Pada Selasa (28/3/2023), Ngabosman disiapkan untuk warga di Kecamatan Cibiru dan Panyileukan. Berdasarkan pantauan Republika di Tritan Point, yang menjadi titik kumpul Ngabosman, Selasa, dua armada Bandros sudah bersiaga sejak pukul 13.30 WIB.

Namun, hingga menjelang pukul 16.00 WIB, belum ada satu pun warga yang datang untuk Ngabosman. “Belum ada warga yang datang. Tapi, karena kita sudah komitmen, ada atau tidak ada penumpang, kita tetap stand by sampai jam empat sore,” ujar Caca Aryana, salah satu pemandu wisata Bandros, kepada Republika.

Berkaca dari pengalaman tahun lalu, menurut Caca, pada sepuluh hari pertama Ramadhan memang animo masyarakat mengikuti Ngabosman cenderung rendah. Ia optimistis peminat Ngabosman akan naik ke depan.

“Jika melihat jilid pertama, animo masyarakat cukup bagus, lebih bagus dari edisi kedua saat ini. Tapi, kita percaya pada pekan kedua atau ketiga, terlebih menjelang Lebaran, penumpang akan membeludak seperti tahun lalu,” kata Caca.

Caca menjelaskan, Ngabosman ini akan menjangkau seluruh kecamatan di Kota Bandung secara bergiliran. Warga yang bisa mengikuti Ngabosman ini disesuaikan dengan domisilinya. Selasa ini, misalnya, ditujukan untuk warga Kecamatan Cibiru dan Panyileukan.

“Memang penumpangnya harus sesuai dengan jatah wilayah masing-masing. Seperti hari ini khusus warga kecamatan Cibiru dan Panyileukan, warga di luar itu tidak bisa,” ujar dia.

Soal rute perjalanan Ngabosman, menurut Caca, sifatnya fleksibel, menyesuaikan dengan warga di kecamatan.

“Rute sebenarnya bisa disesuaikan. Untuk kecamatan Cibiru dan Panyileukan ini kemungkinan akan ke (Masjid Raya) Al Jabbar atau ke Gasibu, Gedung Sate. Itu tergantung dari penumpangnya mau ke Al Jabbar atau Gedung Sate karena ini memang dikhususkan penumpangnya per kecamatan,” kata Caca.

Caca mengatakan, bagi warga yang berminat Ngabosman, dapat langsung mendatangi titik kumpul Ngabosman di wilayah masing-masing dan membeli tiket. Setiap penumpang dikenakan biaya sebesar Rp 20 ribu per rit.

“Kalau untuk rombongan bisa melalui pendaftaran online atau di medsos Dishub. Kalau perorangan bisa langsung di lokasi,” ujar Caca.

Dilansir Pemerintah Kota Bandung, berikut jadwal Ngabosman 2023:

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement