REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sebuah kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat (AS) tiba di sebuah pelabuhan di kota Busan, Korea Selatan pada Selasa (28/3/2023). Kedatangan kapal induk AS ini terjadi saat ketegangan meningkat dengan Korea Utara menyusul serangkaian uji coba rudal dan provokasi lainnya.
Kedatangan kapal perang AS tersebut dilakukan sehari setelah Korea Utara menembakkan dua rudal balistik sebagai tanggapan nyata terhadap latihan militer gabungan AS-Korea Selatan. Menurut media pemerintah Korea Utara, pemimpin Korut Kim Jong Un melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan yang berkaitan dengan program senjata nuklir negara tersebut.
Ini adalah pertama kalinya sebuah kapal induk bertenaga nuklir milik AS memasuki pelabuhan Korea Selatan sejak September 2022. Kapal induk Nimitz milik Angkatan Laut AS berlabuh setelah gugus tempurnya berpartisipasi dalam latihan militer gabungan dengan Angkatan Laut Korea Selatan di perairan terbuka dekat pulau Jeju di Korsel selatan pada Senin (27/3/2023).
Kapal induk AS itu juga melakukan latihan dengan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang di Samudra Pasifik dan Laut Cina Timur selama empat hari hingga Minggu (26/3/2023).
Laksamana Muda Christopher Sweeney, komandan Carrier Strike Group 11, dalam konferensi pers di kapal induk itu mengatakan bahwa Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang berencana untuk melakukan latihan bersama setelah meninggalkan Busan.
Kedatangan kapal induk AS di Korea Selatan akan memperkuat kerja sama persahabatan serta sikap kesiapan bersama dalam memperingati ulang tahun ke-70 aliansi pertahanan ketiga negara tersebut, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Latihan militer reguler musim semi AS-Korsel, Freedom Shield, berakhir pada Kamis setelah berlangsung selama 11 hari saat angkatan laut AS dan Korsel mengadakan latihan skala besar. Ini adalah pertama kalinya dalam lima tahun latihan itu diadakan.
Sementara itu, latihan pendaratan kapal amfibi sedang berlangsung dan akan berlangsung hingga Senin pekan depan.