REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat mencintai sepak bola. Bersyukur Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia.
JK mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menyampaikan tidak akan ada diskriminasi dalam Piala Dunia U-20. Artinya Indonesia sudah berjanji akan melaksanakan Piala Dunia U-20 dengan memenuhi ketentuan FIFA.
"Itu (menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20) akan meningkatkan posisi kita di olahraga yang sangat populer, walaupun prestasi kita rendah tapi itu cara untuk meningkatkan prestasi," kata JK saat berbincang-bincang dengan Republika di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
JK menegaskan, siapapun negara yang ingin meningkatkan prestasinya harus banyak melakukan pertandingan. Dengan banyaknya pengalaman bertanding, artinya banyak melakukan latihan. Dengan itu semua, Timnas Indonesia bisa kuat dan bisa menjadi juara. Karena tanpa bertanding dan latihan, tidak akan bisa jadi juara.
"Ini (Piala Dunia U-20) untuk kepentingan olahraga dan olahraga itu penting bukan hanya ditonton tapi dilaksanakan untuk mencapai Indonesia sehat," jelas JK.
Membuka Dialog Lewat Sepak Bola
JK menegaskan bahwa konflik antara Palestina dan Israel tidak mungkin selesai tanpa dialog. Sebab menurut JK, jalan perang sudah tidak mungkin bisa ditempuh dan tidak bisa menyelesaikan konflik.
JK mengatakan, perlu dijelaskan bahwa Piala Dunia U-20 yang akan diikuti Timnas Israel bukan hanya untuk pertandingan sepak bola, justru bisa untuk berdialog.
JK menceritakan pengalamannya dalam upaya memperjuangkan perdamaian di Thailand, Sri Lanka, Afghanistan, dan di Aceh serta Poso. Menurut JK, suatu keniscayaan mengenal kedua pihak yang harus didamaikan.
"Kalau tidak mengenal kedua-duanya (dua pihak yang berkonflik) bagaimana mungkin (bisa mendamaikan) karena perdamaian itu harus kedua belah pihak, harus dibicarakan untuk mencari jalan tengahnya," jelas JK.
Menurut JK, diizinkannya Israel bertanding dalam helatan Piala Dunia U-20 artinya memberikan sinyal positif bahwa Indonesia dengan Israel bisa bicara untuk mendukung Palestina.
"Kenapa Indonesia penting? Karena Indonesia sebagai negara yang besar itu penting mempunyai peranan untuk keduanya, Palestina menganggap begitu (Indonesia penting) dan Israel juga menganggap begitu," ujar JK.
JK menegaskan, kalau Indonesia sudah memberikan sinyal upaya perdamaian kepada kedua belah pihak, yakni Palestina dan Israel, itu akan lebih membantu upaya perdamaian mereka. Bahkan untuk membantu mencapai kemerdekaan Palestina.
"Saya tidak mengatakan akan langsung damai (antara Palestina dan Israel)," ujar JK.
Akan tetapi, JK mengatakan, kalau Indonesia bersikap seperti puluhan tahun yang lalu, bagaimana bisa bicara dengan Israel untuk tercapainya perdamaian Palestina dan Israel.
"Ini pengalaman saya di mana-mana (dalam upaya mendamaikan), di Poso saya bicara dengan kedua pihak, di Aceh, Thailand, Afghanistan seperti itu (bicara dengan dua pihak)," kata JK.
JK menegaskan, kehadiran Timnas Israel di Indonesia dalam Piala Dunia U-20 hanya sinyal bahwa Indonesia saling mengenal dan bisa saling berbicara dengan Israel. Tapi tidak mengakui Israel sebagai negara yang menduduki Palestina.
JK mengatakan, kalau Indonesia membuat kedutaan di Israel, mungkin itu artinya mengakui Israel menduduki Palestina. Tapi Indonesia justru bermaksud membuka kedutaan di Palestina.