Kamis 30 Mar 2023 21:10 WIB

3 Makna Mendalam di Balik Kalimat Tahlil yang Kerap Kita Ucapkan Sehari-hari

Kalimat tahlil merupakan misi utama para nabi dan rasul sebelum Muhammad SAW

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
(ilustrasi) lafazh Allah dan pernyataan tauhid. Kalimat tahlil merupakan misi utama para nabi dan rasul sebelum Muhammad SAW
Foto: Republika/Hasanul Rizqa
(ilustrasi) lafazh Allah dan pernyataan tauhid. Kalimat tahlil merupakan misi utama para nabi dan rasul sebelum Muhammad SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kalimat Tahlil, La ilaha illallah memiliki keistimewaan khusus bagi mereka yang melafazkannya. Kalimat ini begitu mulia, sehingga akan memberikan kebaikan banyak pada seseorang.

Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustadz Abdullah Zaen, Lc, MA menyampaikan tiga keistimewaan dari kalimat La ilaha illallah melalui pesan Telegram, berikut di antaranya:

Baca Juga

1. Kalimat tersebut merupakan inti dakwah seluruh rasul. Allah Ta’ala menjelaskan,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ 

Artinya: “Kami tidaklah mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah aku.” (QS Al Anbiya (21): 25).

Jadi, seluruh rasul hingga nabi kita Muhammad shallallahu’alaihiwasallam, inti dakwah mereka adalah satu, yakni la ilaha illallah. 

Atau dengan kata lain, dakwah mereka adalah tauhid. Mereka semua mengajak kaumnya untuk menyembah Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. 

Maka sebagai pengikut mereka, seharusnya kita berusaha senantiasa meneladani mereka dalam hal ini dan yang lainnya.

2. Kalimat tersebut akan meneguhkan seorang hamba di dunia dan di akhirat. Allah ‘Azza wa Jalla menerangkan:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ 

Artinya: “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (la ilaha illallah) di dunia dan di akhirat. Dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” (QS Ibrahim (14): 27).

Orang yang mengucapkan kalimat mulia tersebut, memahaminya dan mengamalkannya akan diteguhkan  Allah SWT di dunia dan akhirat. 

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

Di antara bentuk keteguhannya di dunia yaitu Allah SWT akan mengaruniakan padanya hidayah kepada kebenaran manakala dihadang ujian syubhat. Juga akan diselamatkan oleh-Nya manakala dicoba dengan fitnah syahwat.

Adapun di akhirat, maka Allah SWT akan menjadikannya teguh ketika sakaratul maut, sehingga bisa husnul khatimah. 

Di alam kubur, dia juga dibantu Allah SWT sehingga bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan malaikat Munkar dan Nakir. Serta di hari kiamat kelak, dia akan bisa berjalan dengan selamat meniti jembatan yang terbentang di atas neraka menuju surga.

3. Dia merupakan tali kokoh yang barang siapa berpegang dengannya dia akan selamat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

"فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ"

Artinya: “Barang siapa ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh dia telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat, yang tidak akan putus. Allah Mahamendengar, Mahamengetahui.” (QS Al Baqarah (2): 256).  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement