REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang yang ketika hidupnya disibukkan dengan urusan dunia hingga lupa mengingat Allah SWT, maka kelak ketika sakaratul maut akan mendapatkan kesulitan mengucapkan lafal "Laa ilaaha illa Allah." Justru yang diucapkannya adalah perkataan-perkataan dalam urusan dunia, sebagaimana sering diakrabinya dalam keseharian.
Dalam kitab At-Tadzkirah, Imam Al-Qurthubi menukil sejumlah riwayat tentang orang-orang yang sulit sekali mengucapkan lafal "Laa ilaaha illa Allah" ketika akan meninggal. Mereka justru menyebut-nyebut hartanya, pekerjaannya, dan kesenangannya ketika masih hidup.
Misalnya, Rabi' bin Syabrah bin Ma'bad al-Juhani yang bercerita bahwa dirinya menyaksikan seorang penduduk Syam yang ketika akan meninggal sulit mengucapkan "Laa ilaaha illa Allah." Justru, lelaki itu berkali-kali meminta minuman arak.
Rupanya, kebiasaan orang tersebut memang adalah peminum khamar. Begitupun dengan seorang warga al-Ahwas, yang ketika meninggal sulit mengucapkan "Laa ilaaha illa Allah."
Dia justru sibuk menghitung-hitung uangnya. Ternyata, orang tersebut adalah pejabat yang sehari-harinya berurusan dengan keuangan, tetapi lalai dari mengingat Allah SWT.
Lebih lanjut, diceritakan pula tentang orang-orang lainnya. Mereka justru bercakap tentang urusan dunia ketika akan meninggal.
ولقد رأيت بعض الحساب وهو في غاية المرض يعقد بأصابعه ويحسب وقيل لآخر : قل لا إله إلا الله ، فجعل يقول : الدار الفلانية أصلحوا فيها كذا، والجنان الفلاني اعملوا فيه كذا وكذا. وقيل لآخر : قل لا إله إلا الله ، فجعل يقول : عقلك الحمارة. وقيل لآخر : قل لا إله إلا الله ، فجعل يقول : البقرة الصفراء.غلب عليه حبها والاشتغال بها. نسأل الله السلامة، والممات على الشهادة بمنه وكرمه.
"Aku melihat orang yang kerjanya di dunia sebagai ahli hitung, ketika dia sakit (sakaratul maut), dia mengangkat jarinya dan menghitung. Dan ketika dikatakan padanya untuk mengucapkan 'Laa ilaaha illa Allah' (saat akan meninggal), maka ucapan yang keluar dari mulutnya: perbaiki rumah fulan dengan biaya ini dan itu, garaplah kebun di fulan dengan biaya ini dan ini.
Ada juga yang ketika dikatakan padanya untuk mengucapkan 'Laa ilaaha illa Allah' (saat akan meninggal), maka ucapan yang keluar dari mulutnya justru: otakmu seperti otak keledai.
Dan, ada juga yang ketika dikatakan padanya untuk mengucapkan 'Laa ilaaha illa Allah' (saat akan meninggal), maka ucapan yang keluar dari mulutnya: sapi ini warnanya kuning."
Imam Qurthubi menjelaskan bahwa ketika seseorang begitu cinta pada perkara-perkara duniawi sehingga lupa mengingat Allah SWT, maka urusan dunia itu akan mempengaruhinya ketika sakaratul maut. Dia akan menyebut-nyebut hal remeh temeh tersebut sehingga sulit mengucapkan lafaz Allah.