Jumat 31 Mar 2023 05:20 WIB

Ahli Gizi Sarankan Hindari Makanan Paling Enak Saat Berbuka Puasa Ini

Minuman tinggi gula dan gorengan harus dihindari.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Lida Puspaningtyas
Warga membeli gorengan untuk buka puasa di kawasan Bantarjati, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/3/2023). Pedagang musiman selama bulan Ramadan tersebut menjual berbagai menu takjil seperti kolek, mie glosor, sate cungkring, es buah dan berbagai macam gorengan, yang dijual mulai dari harga Rp 2.000 hingga Rp 10.000.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga membeli gorengan untuk buka puasa di kawasan Bantarjati, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/3/2023). Pedagang musiman selama bulan Ramadan tersebut menjual berbagai menu takjil seperti kolek, mie glosor, sate cungkring, es buah dan berbagai macam gorengan, yang dijual mulai dari harga Rp 2.000 hingga Rp 10.000.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ahli gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Azizah Ajeng Pratiwi mengungkapkan dua jenis makanan yang tidak baik dikonsumsi berlebih saat puasa Ramadhan. Di antaranya adalah makanan dan minuman yang mengandung gula sederhana. Ia mencontohkan minuman es manis dan berwarna.

Azizah mengungkapkan, jenis makanan tersebut memiliki kandungan gula yang terlalu tinggi. Selain itu, jika jenis makanan tersebut dikonsumsi setiap hari selama puasa Ramadhan, dikhawatirkan akan membuat kebiasaan mengonsumsi kudapan atau minuman dengan kadar gula tinggi.

Baca Juga

"Padahal, Kemenkes sudah punya panduan untuk konsumsi harian gula, garam, dan lemak. Untuk gula paling tidak empat sendok makan, garam satu sendok teh, kemudian minyak itu lima sendok makan," ujarnya, Kamis (30/3/2023).

Azizah mengungkapkan, bahaya mengkonsumsi jenis makanan atau minuman tersebut secara terus menerus, bisa menyebabkan obesitas. Terlebih, saat berpuasa seseorang cenderung malas, sehingga kurang beraktivitas fisik.

"Ketika aktivitas kurang, lalu berbuka dengan makanan manis, itu bisa meningkatkan glukosa tubuh. Jika glukosa tidak dipakai, biasanya itu disimpan oleh tubuh. Jika disimpan terlalu lama oleh tubuh dan tidak digunakan untuk aktivitas fisik yang cukup, maka glukosa itu akan disimpan sebagai lemak dan efeknya bisa obesitas," ujarnya.

Azizah juga mengimbau untuk mengurangi konsumsi gorengan dan jajan-jajan yang mengandung banyak minyak. Menurutnya, mengkonsumsi gorengan yang terlalu banyak kurang baik untuk kesehatan karena kandungannya sebagian besar adalah tepung dan lemak. Ketika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu yang cukup lama, efeknya juga bisa menyebabkan obesitas.

"Selain itu, kita gak tahu penggunaan minyaknya berapa kali. Ada yang namanya trans fat atau lemak jahat, itu bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Jadi alangkah baiknya ketika berpuasa kita tetap menerapkan prinsip gizi seimbang yang mana konsumsi sayur dan buah saat berpuasa akan sangat bermanfaat untuk menjaga cairan dalam tubuh, asupan serat, mineral, dan vitamin," kata Azizah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement