Sabtu 01 Apr 2023 21:03 WIB

KPIPA Gelar TFT Edukasi Soal Palestina

Edukasi ini untuk mencintai Palestina, Al Aqsha, dan Baitul Maqdis.

Ketua KPIPA, Nurjanah Hulwani
Foto: dok KPIPA
Ketua KPIPA, Nurjanah Hulwani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Koalisi Perempuan Indonesia Peduli Al Aqsha (KPIPA) menggelar Training for Trainer (TFT) Edukasi Kepalestinaan pada Jumat (31/3). TFT yang dilaksanakan di Royal Palm Hotel Cengkareng Jakarta diikuti oleh 60 peserta yang berasal dari guru dan pengkisah.

Ketua KPIPA, Nurjanah Hulwani, mengatakan bahwa TFT ini dilaksanakan untuk membekali guru-guru dalam mengedukasi tentang pentingnya membantu Palestina bagi anak-anak.

Baca Juga

"Ini acara TFT pertama yang di selenggarakan KPIPA untuk bekal bagi guru-guru dalam mengedukasi tentang pentingnya membantu Palestina bagi anak-anak," jelasnya.

Nurjanah juga menyebut pentingnya pendidikan tentang bela Palestina sejak kecil agar tidak terulang kesalahan masa lalu dimana orang memahami kewajiban membantu Palestina di usia yang sudah tidak muda lagi.

"Harapannya agar sejak dini anak-anak sudah mengenal masjid Al-Aqsha dan memahami bahwa membebaskan Al-Aqsha dari cengkraman penjajah adalah bagian dari aqidah," pungkasnya.

Panitia acara, Handayani, menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan 2000 anak di Indonesia akan mendapatkan edukasi kepalestinaan dari para peserta TFT.

"Saya sangat bahagia karena acara berjalan lancar dengan jumlah peserta melebihi target. Harapannya, kegiatan ini akan menghasilkan edukasi kepalestinaan kepada 2000 anak di Indonesia. Dimulai dari Jakarta dan akan menyebar ke wilayah lainnya," ucapnya.

Handayani berharap semakin banyak guru dan pengkisah yang tergerak untuk menjadi sukarelawan. Mereka selanjutnya akan memberi edukasi kepada anak-anak untuk mencintai Palestina, Al Aqsha, dan Baitul Maqdis.

TFT menampilkan dua pemateri, yaitu Ketua KPIPA dan Kak Bimo. Kak Bimo akan membuatkan naskah dialog antara boneka Ina dan Aqsha untuk memudahkan guru dalam mengedukasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement