REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tohari alias mbah Slamet (45), tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana dengan kedok penggandaan uang awalnya tidak terbuka terkait jumlah korban yang telah dibunuh dengan cara diracun menggunakan potasium. Hal ini terungkap dari keterangan pers yang disampaikan oleh Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Achmad Luthfi kepada wartawan, di Mapolda Jateng, di Semarang, Rabu (5/4/2023).
Menurut kapolda, pengungkapan dugaan pembunuhan terhadap Paryanto (53) warga Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (2/4/2023), menjadi pintu masuk terungkapnya serangkaian pembunuhan berkedok penggandaan uang oleh tersangka Tohari. Dari hasil pengembangan penanganan kasus pembunuhan Paryanto, yang dilakukan oleh penyidik Satreskrim Polres Banjarnegara, pada Senin (3/4/2023), tersangka Tohari mengaku juga membunuh lima orang lain yang dikubur di lokasi yang sama dengan penguburan jenazah Paryanto.
Namun setelah dilakukan penggalian di lokasi yang sama, ternyata ditemukan sembilan jenazah. "Jadi berdasarkan pregakuan tersangka masih ada lima jenazah setelah dibongkar ternyata jumlahnya sembilan ," jelasnya.
Dan terakhir, pada pembongkaran pada Selasa (4/4/2023) ditemukann lagi dua jenazah di lokasi yang sama. Jadi jumlah jenazah yang sudah ditemukan semuanya berjumlah 12 jenazah. Bahkan, beberapa liang yang telah digali berisi dua jenazah.