REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Nusantara Power (PLN NP) menyiapkan 199 posko siaga dengan 3.201 personel untuk mengamankan pembangkit listrik yang tersebar di Jawa, Aceh, Kalimantan, serta NTT. Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah menegaskan, pihaknya siap mengamankan keandalan pasokan listrik pada periode kali ini. Hal ini agar seluruh umat Islam dapat merayakan dengan khidmat dan terang dengan nyala listrik dari PLN NP.
”PLN NP akan terus meningkatkan patrol check, preventif, prediktif dan keamanannya di 50 unit pembangkit. Hal ini akan dibantu oleh teknologi digitalisasi unit pembangkit yang bernama iCORE untuk memastikan seluruh unit andal dalam memasok di sistem ketenagalistrikan,” ucap Ruly dalam pernyataan resminya, Kamis (6/4/2023).
Ruly memastikan keamanan pasokan listrik di seluruh pembangkit. Hal itu mulai dari PLTMG Arun yang terletak Lhokseumawe Aceh, kemudian PLTU Teluk Balikpapan dan PLTU Pulang Pisau di Kalimantan, seluruh PLTU dan PLTA di Pulau Jawa, hingga ke PLTU Ropa di Ende, Nusa Tenggara Timur. Tak terkecuali PLTU Tidore yang berperan penting dalam melistriki Indonesia bagian timur.
“Sebesar 15.901 MW telah siap dan akan kami pasok tanpa henti menjelang Idul Fitri kali ini. Kami berkomitmen untuk mempersiapkan unit pembangkit agar selalu ready dan tidak mengalami gangguan," ungkapnya.
Selain kesiapan personel dan peralatan, PLN NP juga melakukan pemantauan keandalan pembangkit secara terpusat melalui iCORE atau Intelligent Centre of Optimization for Reliability and Efficiency. Teknologi ini merupakan produk inovasi dalam pengelolaan pembangkit berbasis digital 4.0.
Melalui iCORE, proses pemantauan operasional, menganalisis, dan mendiagnosis kondisi pembangkit dapat dilakukan secara digital dan real time melalui optimalisasi sensor yang ada di mesin pembangkit-pembangkit di unit. iCORE dapat menghasilkan rekomendasi pemeliharaan atau perbaikan yang diperlukan, maupun untuk menggerakan peralatan secara otomatis sehingga tercapai keandalan dan efisiensi yang optimal.