Jumat 07 Apr 2023 04:12 WIB

Dorong Percepatan Tanam Padi, Khofifah : Mumpung Masih Musim Hujan

Target tanam padi Jatim seluas 817.353 hektare.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) melepas caping usai menanam padi di areal persawahan di Jawa Timur (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) melepas caping usai menanam padi di areal persawahan di Jawa Timur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TUBAN -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan aksi tanam padi serentak di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Kamis (6/4/2023). Varietas padi yang ditanam kali ini adalah padi Inpari (Inbrida Padi Sawah Irigasi) 32 dengan provitas rata-rata mencapai 7,2 ton per hektare.

Khofifah menjelaskan, Desa Senori memiliki indeks pertanaman (IP) 3. Bulan ini, petani di Desa Senori diproyeksikan akan menanam padi di lahan seluas 314 hektare. Pada April 2023, sasaran tanam padi di Tuban diperkirakan seluas 8.104 hektare, sedangkan di Mei 2023 diperkirakan seluas 5.833 hektare.

"Kami di Jatim berkomitmen untuk terus melakukan percepatan masa tanam padi. Hal ini penting dilakukan mengingat saat ini merupakan masa setelah panen raya," kata Khofifah.

Khofifah menambahkan, saat ini mulai masuk akhir musim penghujan, dan awal musim kemarau. Meski demikian, ketersediaan air masih melimpah, sehingga bisa memaksimalkan produksi padi.

Saat ini, kata Khofifah menjadi waktu yang tepat untuk proses tanaman padi. "Mohon ada percepatan masa tanam mumpung masih melimpah air, mumpung masih musim hujan, pasti akan berdampak pada produksi total dari padi kita," ujarnya.

Dijelaskan, realisasi tanam padi periode Oktober 2022 hingga Maret 2023 di Jatim mencapai 1.254.897 hektare. Kemudian untuk musim tanam April hingga September 2023 target tanam padi Jatim seluas 817.353 hektare.

Ia pun kembali mendorong percepatan penanaman. Percepatan tanam ini tentunya memanfaatkan kondisi curah hujan yang masih ada dengan menggerakkan alat mesin olah tanah dan tanam.

"Hal ini menjadi penting apalagi di saat-saat kita masih mendapat air hujan, karena ketika masuk musim kemarau tentunya akan ada penurunan debit air untuk irigasi," kata Khofifah.

Tuban termasuk lima besar produsen padi terbesar di Jatim. Di mana pada 2022, Tuban memiliki luas panen sebesar 85.288 hektare dan produksi padi 498.939 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 288.097 ton beras.

Produktivitas padi rata-rata di Tuban sebesar 5,85 ton per hektare, di atas rata-rata produktivitas padi Jatim yang sebesar 5,63 ton per hektare.

Saat ini rata-rata harga gabah kering panen di Tuban sebesar Rp 5.200 per kilogram, gabah kering giling Rp 6.400 per kg, dan harga beras medium Rp 10.500 per kg.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement