REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengidap depresi cenderung menyembunyikan kondisinya dari orang lain, termasuk perasaan dan emosi yang dihadapi. Pengidap depresi terkadang tidak memahami apa yang mereka alami dan sukar mengomunikasikan keadaan mentalnya.
Tidak sedikit pengidap depresi yang merasa sendirian. Mereka pun enggan dinasihati untuk berpikir positif atau bersyukur dengan hidupnya dan tak perlu merasa depresi. Kenyataannya, nasihat itu mungkin tidak selalu membantu bagi pengidap depresi.
Psikolog klinis Julie Smith mengatakan, depresi bisa membuat seseorang menjadi sosok berbeda. Dia tidak lagi menemukan kesenangan dalam hal-hal yang semula disukai, juga sering dikuasai oleh rasa malu, rasa bersalah, dan ketidakberdayaan.
Beberapa orang mungkin menyembunyikan gejala depresi karena mereka tidak ingin orang yang mereka cintai khawatir. Sementara, pasien depresi yang lain mungkin merasa terlalu malu untuk meminta bantuan atau bergumul dengan perfeksionisme.
"Beberapa mungkin juga merasa bersalah atau malu karena berjuang untuk memulai, yang merupakan emosi umum dan sejalan dengan depresi, menurut penelitian," kata Smith, dikutip dari laman Hindustan Times, Jumat (7/4/2023).
Dalam postingan Instagram terbarunya, Smith mengulas lima hal yang kerap disembunyikan oleh pengidap depresi. Penulis buku Why Has Nobody Told Me This Before? itu mengatakan, sebenarnya semua orang punya dorongan kuat untuk menyembunyikan hal-hal yang membuat diri merasa paling rentan. Namun, lima hal berikut lebih kerap disembunyikan oleh pengidap depresi.
1. Rasa kesepian dan perasaan terisolasi
Tidak semua perasaan dapat diungkapkan dengan kata-kata, dan perasaan kesepian adalah salah satunya. Orang dengan depresi mungkin merasa bahwa orang lain tidak akan memahami situasi mereka, sehingga mereka enggan membicarakannya.
2. Kesedihan
Menyembunyikan kesedihan di balik senyuman adalah tanda umum pengidap depresi. Setelah beberapa saat, mereka lebih suka berjuang sendiri melawan gangguan tersebut. Di depan orang lain, pasien kerap meyakinkan dirinya baik-baik saja dan tidak ingin ada perhatian ekstra.
3. Perasaan lelah
Pengidap depresi kerap merasa kelelahan dan tak punya energi melakukan berbagai hal. Mereka cenderung melakukan upaya ekstra untuk terlihat normal, tetapi dalam usahanya itu malah membuat pengidap depresi merasa semakin lelah.
4. Gejala psikologis
Orang dengan depresi mungkin tidak suka bergaul dengan orang lain. Alih-alih memberi tahu alasan yang benar, mereka mungkin mengatakan bahwa mereka tidak sehat. Gangguan kesehatan secara fisik itu hanya kedok untuk menyembunyikan gejala psikologis.
5. Energi yang terkuras
Pengidap depresi tak jarang menunda pekerjaan sehari-hari sampai semuanya menumpuk, sebab mereka tidak memiliki energi untuk menyelesaikannya. Sayangnya, mereka tidak nyaman berbagi tentang energi yang terkuras dengan orang lain, membuat pengelolaan pekerjaan semakin berantakan.