REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan startup agregator Tjufoo akan berinvestasi hingga Rp 1,8 triliun guna pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Lewat investasi itu diharapkan pelaku UMKM bisa berekspansi ke seluruh Indonesia.
"Target Rp 1,8 triliun pendanaan untuk UMKM lokal di Indonesia," ujar CEO dan Co-Founder Tjufoo TJ Tham dalam keterangan resmi yang dilansir pada Ahad (9/4/2023).
Ia mencatat, sebanyak 80 persen UMKM di Tanah Air masih mengalami kesulitan mengakses pendanaan. Lalu, sebanyak 95 persen UMKM kesulitan merekrut anggota profesional. Kemudian, sebanyak 99 persen masih kesusahan memanfaatkan big data.
Nilai Rp 1,8 triliun bagi UMKM menurutnya cukup besar. Hanya saja jika dibandingkan Malaysia dan Singapura, kata Tham, dana Rp 1,8 triliun untuk UMKM masih kecil.
"Ini sangat besar kalau kita bandingkan pendanaan khusus untuk UMKM. Banyak negara lain tidak dapat pendanaan khusus sebesar ini untuk UMKM. Kebanyakan pendanaannya ke bidang teknologi atau startup," jelasnya.
Perusahaan startup brand agregator UMKM itu melihat, UMKM di dalam negeri sangat berpotensi. Itu karena berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.