Ahad 09 Apr 2023 20:30 WIB

Ketua Sinode: Paskah Merupakan Momentum untuk Bangkit

Paskah menguatkan kebersamaan dan persatuan bangsa.

Pastor memimpin ibadah Paskah di Gereja Katedral, Jakarta, Ahad (17/4/2022). Perayaan Paskah 2022 mengambil tema semakin mengasihi, semakin peduli, semakin bersaksi.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pastor memimpin ibadah Paskah di Gereja Katedral, Jakarta, Ahad (17/4/2022). Perayaan Paskah 2022 mengambil tema semakin mengasihi, semakin peduli, semakin bersaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ketua Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan MalukuElifas Maspaitella menyampaikan bahwa Paskahmerupakan momentum bagi umat Kristen untuk bangkit dari krisis yang terjadi akibat masalah ekonomi dan politik maupun bencana alam dan konflik sosial.

"Pada momentum Paskah kita terpanggil untuk menjadi komunitas yang memberi harapan dan aktif menyatakan solidaritas sosial sebagai tindakan iman atas berita Paskah yang membebaskan," katanya di Ambon, Ahad (9/4/2023).

Baca Juga

Pada masa krisis, iman memberi harapan untuk bangkit dan berjuang untuk melaluinya.

Menurut dia, iman juga membimbing dan membebaskan diri dari berbagai pasung yang membelenggu dalam kehidupan, termasuk tindakan-tindakan merusak seperti kekerasan, permusuhan, dan kejahatan yang lain.

"Paskah juga menginspirasikan kita untuk berkarya bagi pembebasan semua ciptaan dari ancaman kehancuran hidup, membebaskan mereka yang terbelenggu dan menjadi korban ketidakadilan, mengadvokasi hak-hak masyarakat yang terbelenggu dalam cengkeraman kekuatan ekonomi raksasa, dan menolong sesama yang berada dalam kesulitan hidup," ia memaparkan.

"Bangkitlah dalam keyakinan pada kuasa kebangkitan yang menghidupkan untuk memperjuangkan kehidupan sendiri maupun kehidupan bersama yang lebih baik dan lebih berkualitas," katanya.

Dia juga mengajak umat untuk menjaga kesatuan serta berpartisipasi dalam membangun kehidupan demokrasi yang sehat dan bermartabat.

"Kebangkitan Kristus kiranya memberikan kepada kita cara pandang baru yang lebih optimis menghadapi kenyataan hidup dan menggerakkan kita untuk aktif berkarya bagi kehidupan bersama yang lebih baik," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement