REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ketua Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan MalukuElifas Maspaitella menyampaikan bahwa Paskahmerupakan momentum bagi umat Kristen untuk bangkit dari krisis yang terjadi akibat masalah ekonomi dan politik maupun bencana alam dan konflik sosial.
"Pada momentum Paskah kita terpanggil untuk menjadi komunitas yang memberi harapan dan aktif menyatakan solidaritas sosial sebagai tindakan iman atas berita Paskah yang membebaskan," katanya di Ambon, Ahad (9/4/2023).
Pada masa krisis, iman memberi harapan untuk bangkit dan berjuang untuk melaluinya.
Menurut dia, iman juga membimbing dan membebaskan diri dari berbagai pasung yang membelenggu dalam kehidupan, termasuk tindakan-tindakan merusak seperti kekerasan, permusuhan, dan kejahatan yang lain.
"Paskah juga menginspirasikan kita untuk berkarya bagi pembebasan semua ciptaan dari ancaman kehancuran hidup, membebaskan mereka yang terbelenggu dan menjadi korban ketidakadilan, mengadvokasi hak-hak masyarakat yang terbelenggu dalam cengkeraman kekuatan ekonomi raksasa, dan menolong sesama yang berada dalam kesulitan hidup," ia memaparkan.
"Bangkitlah dalam keyakinan pada kuasa kebangkitan yang menghidupkan untuk memperjuangkan kehidupan sendiri maupun kehidupan bersama yang lebih baik dan lebih berkualitas," katanya.
Dia juga mengajak umat untuk menjaga kesatuan serta berpartisipasi dalam membangun kehidupan demokrasi yang sehat dan bermartabat.
"Kebangkitan Kristus kiranya memberikan kepada kita cara pandang baru yang lebih optimis menghadapi kenyataan hidup dan menggerakkan kita untuk aktif berkarya bagi kehidupan bersama yang lebih baik," katanya.