REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku penipun modus penggantian kode batang (barcode) atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) palsu di kotak amal tidak hanya menyasar di masjid-masjid di yang ada di Jakarta Selatan. Ternyata pelaku juga menempel 50 stiker QRIS kotak amal palsu di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Penipuan modus baru tersebut diketahui oleh petugas Masjid Istiqlal yang mencurigai adanya stiker kode QRIS kotak amal tersebut. Tidak tanggung-tanggung ditemukan ebanyak 50 stiker kode QRIS kotak amal palsu yang ditempel di sekitar Masjid Istiqlal.
"Penempelan diketahui sekitar tiga hari yang lalu. Ada petugas kita yang curiga. Kok ada tulisan restorasi masjid," ungkap Wakil Ketua bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Hurairah saat dihubungi awak media, Senin (10/4/2023).
Kemudian pihaknya pengurus langsung mencopot puluhan stiker kode QRIS kotak amal palsu tersebut. Lalu barang bukti tersebut diserahkan pihak bank yang tertera dalam kode QRIS tersebut untuk dilakukan pengusutan.
Dalam stiker kode QRIS kotak amal palsu tersebut identik dengan yang ditemukan di Nurul Iman Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan tulisan retorasi masjid.
"Kita serahkan ke pihak bank. Bank yang punya QRIS yang usut," kata Abu Hurairah.
Sementara Polres Metro Jakarta Selatan telah menerima laporan dari salah satu korban kasus dugaan penipuan stiker kode QRIS kotak amal palsu tersebut. Sejumlah saksi pun telah dilakukan pemeriksaan untuk mencari pelaku penipuan tersebut.
"Yang sudah dilakukan adalah tim dari Reskrim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi di TKP," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy.
Menurut Irwandhy, dari penelusuran yang dilakukan pihaknya terduga pelaku tersebut melakukan aksi tindak kejahatan tidak hanya di satu masjid atau satu tempat.
Saat ini indikasinya terduga pelaku juga beraksi di Kebayoran Lama, Pancoran, Pondok Indah dan Kalibata dan ada beberapa lokasi lainnya. Namun saat ini pihak penyidik masih belum dapat mengungkap identitas terduga pelaku tersebut.
"Untuk pelaku kami dalami sampai saat ini masih kami profiling mohon doanya dalam waktu dekat bisa kita identifikasi dan kita lakukan penetapan terhadap tersangka. Sementara kami duga masih satu orang yang sama, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kami identifikasi," ucap Kompol Irwandhy.
Selanjutnya Kompol Irwandhy mengimbau kepada masyarakat yang hendak berinfak melalui QRIS berkomunikasi dengan pihak dewan kemakmuran masjid (DKM) atau pihak yang mengelola kode batang tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi tindakan penipuan oleh orang yang tak bertanggungjawab.