REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini masyarakat sudah semakin sadar untuk melakukan gaya hidup halal, termasuk dari segi pemilihan kosmetik. Kini kosmetik halal kian digandrungi, bukan hanya oleh umat Islam saja, tapi juga oleh non Muslim.
"Ternyata dengan berjalannya waktu dengan kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat, ternyata halal ini juga banyak dipilih non Muslim juga. Persepsi halal itu bersih, aman, baik, dan kualitas tinggi," ujar Research and Development Head Martha Tilaar Group, Maily dalam talkshow bertajuk "My Halal Lifetyle" dalam rangkaian Republika Ramadhan Festival, Jumat (7/4/2023).
Menurutnya, fokus perusahaan yang dinaunginya sejak awal berdiri adalah konsumen. Mereka selalu ingin memberikan yang terbaik untuk konsumen.
Mereka juga sadar Indonesia mayoritas Muslim dan perempuan. Sejak awal mereka sudah paham, jika seorang Muslim mempunyai kebutuhan akan produk halal.
Dia mengatakan, semakin meningkatnya kesadaran untuk berhijab, Martha Tilaar selalu berinteraksi kepada konsumen. Dari situ mereka tahu tidak hanya produk halal saja yang mereka perlukan, namun juga dengan berhijab, keluar problem-problem yang harus diatasi.
"Akhirnya itu yang mendasari kami punya niat semakin bulat," ujarnya.
Maily mengatakan untuk membangun jenama yang kuat, mereka harus konsisten dengan komitmennya. Martha Tilaar juga memberikan keyakinan pada saat konsumen memakai produk mereka bahwa produk tersebut halal.
"Pertama yang kami lakukan adalah komunikasi. Modalnya usaha itu komunikasi. Kami menaruh logo halal di setiap produk Sari Ayu dan mereka bisa tracing," jelasnya.
Selain halal, mereka juga mengembangkan produk yang toyyib (baik). "Toyyib dalam arti pertama produk harus bersih, yang kedua harus aman untuk konsumen," kata dia.
Yang ketiga, produk toyyib juga tidak boleh bohong. Kalau ada klaim bisa mencerahkan selama empat pekan, mereka sudah dibuktikan. Produk yang mereka hasilkan juga aman karena melibatkan dermatologist. Mereka memilih bahan-bahan yang sudah baik, aman, dan halal.