Kamis 13 Apr 2023 05:50 WIB

Menag Ingin Petugas Haji Layani Jamaah dengan Hati

Tahun ini, Indonesia melaksanakan penyelenggaraan haji dengan kuota 221 ribu orang.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas saat pidato pada acara pembukaan Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Rabu (12/4/2023) malam. Menag Ingin Petugas Haji Layani Jamaah dengan Hati
Foto: Dok Republika
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas saat pidato pada acara pembukaan Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Rabu (12/4/2023) malam. Menag Ingin Petugas Haji Layani Jamaah dengan Hati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan agar para petugas haji atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melibatkan hati dan perasaan dalam melayani jamaah haji. Hal tersebut disampaikan Menag saat pidato pada acara pembukaan Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Rabu (12/4/2023) malam.

Menag Yaqut yang akrab disapa Gusmen mengatakan, pelaksanaan haji tahun ini berbeda dengan tahun yang lalu. Tahun lalu, jamaah haji Indonesia hanya sekitar 105 ribu orang atau 50 persen dari kuota normal jamaah haji Indonesia. Tahun ini, Indonesia melaksanakan penyelenggaraan haji dengan kuota 221 ribu orang yang 203.320 di antaranya jamaah reguler dan sisanya jamaah haji khusus.

Baca Juga

Gusmen mengingatkan, tentu ini bukan tugas mudah bagi pemerintah dan petugas haji. Karena pasti berbeda dalam mengelola jamaah haji yang jumlahnya sekitar 100 ribu dan jamaah yang jumlahnya sekitar 200 ribu.

"Maka diperlukan bukan hanya keterampilan dan kemampuan tapi juga hati, (PPIH) harus ada keterlibatan perasaan dalam memberikan pelayanan kepada para jamaah haji," kata Gusmen saat pidato pada acara pembukaan Bimbingan Teknis Terintegrasi PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (12/4/2023) malam.

Gusmen mengatakan, selalu menekankan pada pelaksanaan haji tahun lalu maupun tahun ini, agar para petugas haji memberikan pelayanan kepada jamaah haji. Sebagaimana memberikan pelayanan kepada orang tua sendiri, kepada saudara sendiri, kakak sendiri, pacar sendiri, suami atau istri sendiri. Artinya, PPIH harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada mereka semua.

Menag menyampaikan, capaian kepuasan jamaah haji terhadap pelayanan haji tahun lalu indeksnya di atas 90. Tentu ini bukan hanya hasil kinerja Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR RI. Tapi ini hasil kinerja petugas haji sebagai ujung tombak.

"Indeks kepuasan haji bisa mencapai angka 90 dan ini terbaik sepanjang 10 tahun terakhir, semua bertumpu pada saudara-saudara sekalian sebagai para petugas haji Indonesia di Arab Saudi," ujar Gusmen.

Seperti diketahui, tahun ini merupakan kali pertama Indonesia kembali memberangkatkan jamaah dalam kuota normal setelah pandemi Covid-19. Totalnya ada 221 ribu jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci. Terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.

Sebanyak 67 ribu jamaah haji reguler dari total 203.320 jamaah adalah jamaah haji lansia. Untuk itu, Kemenag meminta agar PPIH benar-benar melayani jamaah haji lansia dengan sungguh-sungguh.

Kemenag juga menyampaikan jamaah haji yang berusia 60 tahun ke atas jumlahnya mencapai 93 ribu jamaah. Sehubungan dengan itu, tahun ini Kemenag mengusung tema Haji Ramah Lansia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement