Kamis 13 Apr 2023 09:52 WIB

Ini Tips Bagi Pengemudi Agar Perjalanan Mudik Selamat Sampai Tujuan

KNKT ingatkan semua pengemudi perlu melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemudik yang mengenderai mobil melaju di jalur Trans Sulawesi di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. KNKT ingatkan Terdapat tiga kunci keselamatan angkutan Lebaran yaitu kompeten, disiplin, dan jujur
Foto: ANTARA/Arnas Padda
Pemudik yang mengenderai mobil melaju di jalur Trans Sulawesi di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. KNKT ingatkan Terdapat tiga kunci keselamatan angkutan Lebaran yaitu kompeten, disiplin, dan jujur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan sejumlah hal yang bisa menjadi tips agar perjalanan mudik aman dan selamat. Terlebih pada masa mudik Lebaran 2023 diproyeksikan akan mengalami peningkatan trafik lebih signifikan.

“Terdapat tiga kunci keselamatan angkutan Lebaran yaitu kompeten, disiplin, dan jujur,” kata Investigator Senior KNKT Ahmad Wildan dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (12/4/2023).

Wildan menjelaskan, semua pengemudi diharuskan kompeten dan memahami teknologi kendaraan yang dibawanya. Selain itu juga harus memahami sistem rem kendaraan yang dibawanya.

Sementara disiplin, Wildan menegaskan semua pengemudi perlu melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum berangkat. “Patuhi semua peraturan perusahaan, peraturan lalu lintas, dan jangan melanggar batas kecepatan,” ujar Wildan.

Selain itu, Wildan mengatakan pengemudi juga perlu jujur. Artinya, kata Wildan, jika sakit jangan mengemudi dan saat lelah harus istirahat serta saat mengantuk harus berhenti mengemudi dan tidur.

Kemenhub memperkirakan potensi pergerakan nasional pada mudik Lebaran 2023 sebanyak 123,8 juta orang yang meningkat 45,8 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebanyak 85,5 juta orang. “Kami mengajak bersama-sama agar melakukan mudik lebih awal dengan menggunakan transportasi umum massal dibandingkan kendaraan pribadi,” kata Plt Kepala BPTJ Robby Kurniawan.

Robby mengungkapkan, khusus untuk Jabodetabek, potensi pergerakan pemudik diperkirakan melonjak mencapai 54,31 persen atau sebanyak 18,3 juta orang. Salah satu konsekuensi dari lonjakan jumlah pemudik tersebut adalah potensi terjadinya penumpukan arus mudik pada satu waktu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement