ANTARIKSA -- Pada tanggal 13 April 1969, NASA meluncurkan satelit cuaca baru bernama Nimbus 3. Ini adalah yang ketiga dari serangkaian satelit penelitian dan pengembangan generasi kedua yang diluncurkan NASA untuk menguji teknologi baru prakiraan cuaca.
Nimbus 3 memiliki spektrometer infra merah yang memungkinkannya merekam suhu di seluruh atmosfer bumi. Instrumen itu juga bisa mendeteksi radiasi elektromagnetik dalam seluruh spektrum panjang gelombang, yang membantu para ilmuwan menentukan struktur atmosfer.
Satelit juga memiliki kamera yang menyediakan gambar real-time dari cakupan awan. Nimbus 3 diluncurkan dengan roket Thor-Agena dari Stasiun Angkatan Udara Vandenberg di California dan memasuki orbit kutub.
Dua bulan kemudian, salah satu instrumennya rusak. Setelah lebih banyak instrumennya rusak, NASA menghentikan misinya pada tahun 1972. Sumber: Space.com