Ahad 16 Apr 2023 12:54 WIB

Tingkat Pengangguran Arab Saudi Diprediksi Turun di Angka 7,8 Persen Akhir Tahun Ini

Arab Saudi akan membuka banyak lapangan kerja untuk menekan angka pengangguran.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Ekspor komoditas ke Arab Saudi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ekspor komoditas ke Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Tingkat pengangguran warga Saudi diperkirakan, akan menunjukkan tren yang terus menurun oleh Jadwa Investasi. Pada akhir Desember ini, angka pengangguran diprediksi berada di 7,8 persen setelah penurunan tajam pada 2022, karena sektor non-minyak kerajaan terus berkembang.

Otoritas Umum untuk Statistik (Gastat) bulan lalu mengumumkan pengangguran di kalangan warga turun menjadi 8 persen pada kuartal keempat 2022, dari 9,9 persen pada kuartal ketiga.

Baca Juga

Tingkat pengangguran keseluruhan di ekonomi terbesar dunia Arab, untuk Saudi dan non-Saudi, berada di 4,8 persen pada kuartal keempat, turun dari 5,8 persen pada kuartal sebelumnya dan 6,9 persen tahun lalu.

Dalam sebuah laporan baru-baru ini, Jadwa menyebut peningkatan keseluruhan pasar tenaga kerja Kerajaan pada 2022 lebih baik dari ekspektasi mereka. Hal ini mencerminkan pertumbuhan lebih luas, yang terlihat dalam ekonomi Saudi.

“Lebih khusus lagi, pengangguran turun 3 poin persentase selama 2022. Kami yakin tren ini akan berlanjut selama tahun-tahun mendatang. Sehubungan dengan hal ini, kami memperkirakan pengangguran akan mengalami penurunan lebih lanjut dan mencapai 7,8 persen pada akhir tahun 2023,” kata bank investasi Saudi ini dikutip di The National News, Ahad (16/4/2023).

Produk domestik bruto Arab Saudi melebihi 1 triliun dolar AS untuk pertama kalinya pada tahun 2022 karena ekonominya tumbuh 8,7 persen. Kondisi ini didorong oleh pertumbuhan sektor minyak dan non-minyak di negara tersebut.

Kerajaan juga mencatat tingkat pertumbuhan tahunan tertinggi di antara 20 ekonomi terbesar dunia pada tahun 2022, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.

Ekonomi non-minyak Saudi terus berkembang tahun ini dan aktivitas bisnis tetap kuat di bulan Maret, karena peningkatan output dan bisnis baru. Menurut indeks manajer pembelian Riyad Bank, hal tersebut mendukung pertumbuhan lapangan kerja di Kerajaan.

Pembacaan PMI negara itu, yang mencapai 58,7 pada bulan Maret, menandakan peningkatan yang nyata dalam kondisi operasi. Angka tersebut merupakan salah satu yang terkuat yang dilaporkan sejak awal 2015.

Sebagai bagian dari agenda Visi 2030 Arab Saudi yang ambisius, yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonominya dari minyak, Kerajaan berencana untuk menurunkan tingkat pengangguran menjadi 7 persen dari sebelumnya 11,6 persen.

Mereka juga ingin meningkatkan partisipasi perempuan dalam tenaga kerja menjadi 30 persen dari 22 persen. Tahun lalu, jumlah pekerja Saudi di sektor swasta naik 15 persen per tahun menjadi 2,2 juta.

Partisipasi angkatan kerja juga meningkat sepanjang tahun menjadi 52,5 persen dari 51,5 persen pada 2021, dengan partisipasi yang lebih tinggi di antara gender dan kaum muda.

“Selama tiga tahun terakhir, partisipasi angkatan kerja perempuan telah mengalami peningkatan yang luar biasa, mencerminkan peningkatan keseluruhan dalam kebijakan ketenagakerjaan,” kata laporan tersebut.

Tidak hanya itu, dalam laporan itu Jadwa menyebut representasi perempuan dalam angkatan kerja meningkat menjadi 36 persen selama tiga tahun terakhir dari 20 persen.

Peningkatan tersebut didorong oleh perluasan layanan penitipan anak dan transportasi, yang menambah peluang kerja baru di sektor-sektor berkembang seperti pariwisata. Selaras dengan itu, hal ini menyebabkan lebih banyak perempuan bergabung dalam pasar tenaga kerja.

“Kami berharap tingkat partisipasi perempuan terus meningkat di tahun-tahun mendatang,” tulis mereka.

Secara keseluruhan, peningkatan yang signifikan di pasar tenaga kerja untuk Saudi selama beberapa tahun terakhir dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, khususnya di sektor non-minyak.

“Karena kami memperkirakan sektor non-minyak akan terus tumbuh masing-masing sebesar 5,5 persen dan 5,6 persen pada 2023 dan 2024, kami yakin tren peningkatan ini kemungkinan akan berlanjut,” kata Jadwa.

Pertumbuhan berkelanjutan dalam kegiatan pariwisata di sekitar Kerajaan telah menarik banyak pencari kerja Saudi untuk bekerja di tempat-tempat seperti hotel, restoran, perusahaan hiburan dan museum.

Sektor seperti transportasi juga diharapkan dapat menambah lapangan pekerjaan baik di proyek baru maupun yang sudah ada.

Sementara itu, upaya lokalisasi yang intensif juga akan mendukung lapangan kerja Saudi di sektor-sektor seperti grosir dan eceran.

"Ke depan, kami mengharapkan lebih banyak kesempatan kerja bagi warga Saudi sebagai hasil dari pertumbuhan di beberapa sektor,” kata laporan itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement