Ahad 16 Apr 2023 15:16 WIB

Mudik Lebaran, Perhatikan Adab Bepergian dalam Islam

Islam telah mengatur tuntunan saat melakukan perjalanan, termasuk mudik.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Partner
.
Foto: network /Ani Nursalikah
.

Kendaraan melintas di Gerbang Tol Baitussalam jalan tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh), Aceh Besar, Aceh, Sabtu (15/4/2023). Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli-Banda Aceh seksi 5 dan 6 (Blang Bintang-Baitussalam) dibuka secara fungsional dengan menerapkan tarif gratis mulai 15-30 April atau selama arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. Mudik Lebaran, Perhatikan Adab Bepergian dalam Islam. Foto: Antara/Khalis Surry
Kendaraan melintas di Gerbang Tol Baitussalam jalan tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh), Aceh Besar, Aceh, Sabtu (15/4/2023). Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli-Banda Aceh seksi 5 dan 6 (Blang Bintang-Baitussalam) dibuka secara fungsional dengan menerapkan tarif gratis mulai 15-30 April atau selama arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah. Mudik Lebaran, Perhatikan Adab Bepergian dalam Islam. Foto: Antara/Khalis Surry

MAGENTA -- Sepekan jelang Hari Raya Idul Fitri, sebagian warga mulai melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Ini sesua dengan imbauan menteri perhubungan yang meminta agar masyarakat yang sudah bisa mudik, sebaiknya mudik lebih awal.

Hal ini demi menghindari penumpukan kendaraan di jalan. Selain memperhatikan kesiapan diri dan kendaraan, bagi umat Islam mudik juga ada adabnya. Jika ia memenuhinya, perjalanannya tidaklah kosong dari berbagai faedah yang menyertainya dengan sebab amal akhirat.

Berikut ini adab bepergian dalam Islam dikutip dari Saripati Ihya Ulumiddin Imam Al Ghazali yang Disarikan Syaikh Jamaluddin al-Qasimi (Ulama Kharismatik dari Syiria Awal Abad 20) terbitan Lentera Hati 2018.

.

.

Adab Bepergian dalam Islam

1. Mengembalikan Harta

Hendaklah ia memulai dengan mengembalikan harta-harta yang diperoleh dengan cara zalim, melunasi utang-utang, menyediakan nafkah untuk orang yang wajib dinafkahinya, serta mengembalikan barang-barang titipan jika ada barang titipan padanya.

Hendaklah ia tidak mengambil untuk bekal kecuali apa yang halal dan baik serta hendaklah ia mengambil dengan kadar yang mencukupi bersama teman-teman seperjalanannya. Dalam perjalanan, haruslah ia berbicara yang baik-baik saja, memberi makan orang lain, serta menampakkan akhlak yang mulia.

2. Memilih Teman Perjalanan

Hendaklah ia memilih teman perjalanan, sehingga ia tidak keluar sendirian. "Teman dahulu, jalan kemudian."

Hendaklah yang menjadi teman perjalanannya adalah orang yang dapat menolongnya dalam agama, sehingga teman perjalanannya itu akan mengingatkannya apabila ia lupa dan akan membantunya apabila ia ingat. Sesungguhnya seseorang itu mengikuti agama sahabatnya dan tidaklah seseorang dikenal kecuali dengan menjadi teman perjalanannya.

BACA JUGA: Cek Mobil Sebelum Mudik, 9 Bagian Ini Wajib Diperiksa


Pemudik berjalan menuju Kapal Motor (KM) Gunung Dempo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (15/4/2023). Ribuan pemudik berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (15/4/2023), menggunakan KM Dobonsolo tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah dan KM Gunung Dempo tujuan Surabaya, Makassar, Baubau, Sorong, Manokwari, Wasior, Nabire, dan Jayapura. Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemudik berjalan menuju Kapal Motor (KM) Gunung Dempo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (15/4/2023). Ribuan pemudik berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (15/4/2023), menggunakan KM Dobonsolo tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah dan KM Gunung Dempo tujuan Surabaya, Makassar, Baubau, Sorong, Manokwari, Wasior, Nabire, dan Jayapura. Foto: Republika/Putra M. Akbar

Rasulullah SAW sungguh telah melarang seseorang bepergian sendirian. Beliau bersabda, "Apabila kalian bertiga dalam perjalanan, angkatlah salah seorang di antara kalian sebagai pemimpin." Dan, hendaklah mereka mengangkat sebagai pemimpin orang yang paling baik akhlaknya di antara mereka, paling sayang di antara mereka kepada para sahabatnya, serta paling cepat di antara mereka dalam mengutamakan teman dan mencari kecocokan.

3. Berpamitan

Hendaklah ia berpamitan kepada teman-temannya yang tidak ikut dalam perjalanan, dengan keluarganya, dan sahabat-sahabatnya.

4. Berlaku Lembut pada Hewan Tunggangan

Hendaklah ia berlaku lemah-lembut kepada binatang tunggangannya jika ia menaiki tunggangan. Hendaklah ia tidak membebani binatang tunggangannya dengan beban yang tidak sanggup dipikulnya dan tidak memukulnya pada bagian wajahnya, karena itu terlarang.

Disunnahkan sesekali turun dari binatang tunggangan untuk memberinya keleluasaan, menggembirakan para tukang sewa, dan mengistirahatkan badannya dari kepenatan akibat lamanya duduk di atas tunggangan. Hendaklah ia berwaspada tidak membawa barang melebihi persyaratan, kendatipun barang itu ringan

5. Hati-Hati di Dalam Kafilah

Hendaklah ia berhati-hati jika berada dalam suatu kafilah. Hendaklah ia tidak berjalan sendirian, karena mungkin saja ia akan tersesat atau tertinggal sehingga ia tidur dalam keadaan terpisah pada malam harinya.

Seyogianyalah ia bergantian jaga malam dengan teman-teman perjalanannya. Hendaklah ia membawa cermin, gunting, alat siwak, serta sisir.

Hendaklah ia berwaspada tidak menyusah-nyusahkan diri dalam bersuci. Orang-orang terdahulu mencukupkan diri dengan tayamum, tidak membawa air khusus untuk berwudhu, dan tidak mempedulikan wudhu dengan air keruh dan air mana pun selama mereka tidak meyakini kenajisan air itu. Umar ra. pun pernah berwudhu dari air bejana seorang perempuan Nasrani.

BACA JUGA:

Berencana Mudik di Malam Hari? Ingat 5 Hal Ini Saat Berkendara

Mengenal Sabeni, Jawara Betawi dari Tanah Abang

Cek Mobil Sebelum Mudik, 9 Bagian Ini Wajib Diperiksa

Sejarah Panjang Jalan Tol di Indonesia, dari Jagorawi Hingga Tol Bima

Mudik 2023: Ini Tarif Tol Jakarta-Semarang, Jakarta-Solo, dan Jakarta-Surabaya

sumber : https://magenta.republika.co.id/posts/211404/mudik-lebaran-perhatikan-adab-bepergian-dalam-islam
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement