Ahad 16 Apr 2023 15:35 WIB

Ketua PKB Jabar Mengaku Prihatin Walkot Bandung Ditangkap KPK

Ketua DPW PKB Jabar mengaku prihatin dengan penangkapan Walkot Bandung Yana Mulyana.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Bandung Yana Mulyana memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta. Ketua DPW PKB Jabar mengaku prihatin dengan penangkapan Walkot Bandung Yana Mulyana.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wali Kota Bandung Yana Mulyana memakai rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta. Ketua DPW PKB Jabar mengaku prihatin dengan penangkapan Walkot Bandung Yana Mulyana.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peristiwa terjaringnya Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan (KPK) pada Jumat malam (14/4/2023) memperoleh tanggapan dari berbagai pihak.

Salah satunya, Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat (Jabar), Syaiful Huda. Anggota DPR RI ini menilai, kejadian tersebut harus dijadikan bahan evaluasi politik bagi seluruh warganya.

Baca Juga

"Untuk warga Kota Bandung, kami mengharap suasana ini tidak dijadikan sebagai ruang berperilaku tak baik," ujar Syaiful Huda, kepada wartawan saat dimintai pendapatan terkait OTT Wali Kota Bandung Yana Mulyana, di Kota Bandung, Sabtu (15/4/2023).

Syaiful Huda pun meminta warga Kota Bandung untuk melihat proses ini sebagai sebuah evaluasi politik. Syiful Huda mengaku prihatin dengan kejadian OTT Wali Kota Bandung Yana Mulyana. Karena, dirinya cukup mengenal baik sosok Yana Mulyana.

Selain itu, ia berharap roda pemerintahan di Kota Bandung bisa tetap berjalan seperti biasanya. "Kita berharap roda pemerintahan di Kota Bandung terus berjalan dan secepatnya pemerintah pusat serta provinsi bisa segera mendefinitifkan pengganti Kang Yana," katanya.

DPW PKB Jawa Barat, kata Huda, telah menyiapkan kadernya sebagai calon Wali Kota Bandung yang akan berlaga di Pilkada Kota Bandung.

Sebelumnya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan (KPK) pada Jumat (14/4/2023) malam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement