REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja totalitas Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, untuk dunia sepak bola Indonesia membuahkan hasil. Terbaru sejak Erick memulai transformasi sepak bola, peringkat Indonesia di FIFA meningkat ke-149.
Luar biasanya, raihan ini dicapai oleh Erick Thohir hanya dalam jangka waktu dua bulan setelah dilantik menjadi Ketum PSSI periode 2023-2027.
"Saya menilai jika melihat 10 (tahun) terakhir, kita tidak pernah di bawah (ranking) 150. Nah, ini baru dua bulan sudah ke-149, artinya apa? Kalau kita kerja lebih giat lagi, potensinya luas," ujar Erick Thohir.
Seperti diektahui, Indonesia naik dua peringkat dalam ranking FIFA terbaru. Hasil kemenangan dan imbang melawan Burundi pada FIFA Matchday bulan lalu membuat posisi Indonesia dalam ranking FIFA naik dua peringkat.
Indonesia berada di peringkat 149 dalam ranking FIFA terbaru dari yang sebelumnya 151 dunia. Burundi yang sebelumnya berada di posisi 141 sebelum melawan Indonesia, turun ke posisi 145 dunia.
Erick Thohir sebelumnya menyatakan memperbaiki ranking FIFA akan terus dilakukan dengan menjadwalkan FIFA Matchday dari jauh-jauh hari. Selanjutnya Timnas Indonesia akan dijadwalkan menjalani FIFA Matchday melawan Palestina pada Juni mendatang.
Tak hanya itu, dalam upaya memperbaiki peringkat dan prestasi Timnas Indonesia, Eks Presiden Inter Milan ini mengatakan perlu kerja sama dari berbagai insan sepak bola. Seperti halnya upaya bersama dalam mewujudkan trasnformasi dunia sepak bola.
Di mana Erick Thohir sudah mengambil langka pasti untuk memperbaiki kualitas para wasit dengan memberikan asuransi dan upaya kepedulian untuk para legenda sepak bola. Selain itu, pemberantasan mafia bola juga dilaksankan dengan serius oleh pemimpin andalan Presiden Jokowi tersebut bersama PSSI.
Tak main-main, Erick Thohir akan memberikan sanksi tegas seumur hidup dan hukuman degdradasi bagi klub yang terlibat. "Tinggal bagaimana kita kompak. Kita bersatu. Ini bukan kerja individu. Ini kerja bersama, supaya memastikan Timnas kita bisa juga dapat peringkat yang lebih baik," kata Erick Thohir yang juga Menteri BUMN ini.