Senin 17 Apr 2023 16:01 WIB

Jaga Inflasi, Badan Pangan Perkuat Penyaluran Bansos dan Pasar Murah

Badan Pangan Nasional terus melakukan aksi pengendalian inflasi.

Pedagang melayani warga yang membeli bahan pokok saat pasar murah dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Lapangan Kapten Japa, Denpasar, Bali, Rabu (12/4/2023). Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus melakukan berbagai aksi pengendalian inflasi pangan menjelang Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri melalui penyaluran bantuan sosial pangan, kegiatan pasar murah, dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).
Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Pedagang melayani warga yang membeli bahan pokok saat pasar murah dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Lapangan Kapten Japa, Denpasar, Bali, Rabu (12/4/2023). Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus melakukan berbagai aksi pengendalian inflasi pangan menjelang Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri melalui penyaluran bantuan sosial pangan, kegiatan pasar murah, dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus melakukan berbagai aksi pengendalian inflasi pangan menjelang Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri melalui penyaluran bantuan sosial pangan, kegiatan pasar murah, dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP).

"Dalam rangka pengendalian inflasi, khususnya inflasi di sektor pangan, pada April ini NFA telah melakukan sejumlah langkah mitigasi baik yang bersifat rutin maupun program yang baru diluncurkan seperti penyaluran bantuan pangan," kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Baca Juga

Penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) untuk bantuan pangan beras, lanjutnya, telah diluncurkan langsung bersama Presiden pada awal April 2023. Melalui program tersebut Perum Bulog ditugaskan untuk menyalurkan bantuan beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di mana masing-masing KPM akan mendapatkan 10 kg beras sebanyak 3 kali selama 3 bulan, yaitu Maret, April, dan Mei.

Kegiatan bantuan pangan beras telah dimulai secara bertahap pada 31 Maret 2023. Per 15 April 2023, sudah tersalurkan 111.492 ton beras. Selain, bantuan pangan beras, Arief mengatakan, NFA juga telah meluncurkan bantuan pangan daging ayam dan telur ayam untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS).

Sama dengan bantuan beras, bantuan bagi keluarga rawan stunting akan disalurkan selama tiga bulan ke depan pada April, Mei, dan Juni 2023. Bantuan yang disalurkan terdiri dari daging ayam ukuran 1 ekor karkas sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.

"Untuk tahap awal sebelum Idul Fitri ini bantuan akan disalurkan kepada 78 ribu KRS yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat. Secara keseluruhan, total bantuan akan didistribusikan di 7 provinsi dengan 3 provinsi lainnya yaitu Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Barat," ujarnya.

Arief menjelaskan, program penyaluran bantuan pangan beras serta telur dan daging ayam tersebut bertujuan untuk menjaga pasokan pangan masyarakat sekaligus menjaga stabilisasi harga pangan baik di tingkat hulu atau produsen maupun di tingkat konsumen.

"Program bantuan pangan ini diharapkan dapat menjaga pasokan pangan, memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, sekaligus menjaga stabilitas harga dalam rangka pengendalian inflasi nasional," ucapnya.

Upaya mitigasi selanjutnya yang rutin dilakukan NFA untuk pengendalian inflasi, yaitu dengan terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan berkolaborasi dengan Pemda, BUMN Pangan dan Asosiasi Produsen Pangan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement