Selasa 18 Apr 2023 14:43 WIB

Panglima TNI: Masih Ada Empat Prajurit Hilang di Papua

Panglima akui ada satu orang prajurit meninggal, dan empat terkena luka tembak.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Foto: Dok Puspen TNI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Panglima TNI Laksmana Yudo Margono datang ke Timika, Papua untuk memantau langsung situasi para prajurit yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). Yudo mengaku, sudah mendapatkan data dan informasi yang akurat mengenai insiden tersebut.

Kedatangan Yudo didampingi sejumlah pejabat tinggi TNI. Antara lain, yakni didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak, dan Danjen Kopassus Mayjen Iwan Setiawan.

Baca Juga

"Untuk melihat secara langsung atau mendengar langsung dari mereka yang mengendalikan di lapangan, tentang situasi yang kemarin sempat ramai di media dan ini saya sudah mendapatkan data yang akurat, sangat akurat," kata Yudo dalam konferensi pers di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, Selasa (18/4/2023).

Dia mengungkapkan, berdasarkan data yang diterimanya, insiden itu terjadi saat 36 prajurit TNI melakukan patroli untuk mencari keberadaan pilot Susi Air, Kapten Philips Mehrtens. Namun, di tengah jalan, para prajurit diadang oleh KKB dan terjadi kontak senjata.

"Kemudian, dari kontak tembak tersebut, jadi pasukan 36 ini ada satu yang meninggal, yaitu Pratu Miftahul Arifin," ungkap Yudo.

Yudo menyebut, prajurit yang lainnya berupaya untuk mengevakusi Pratu Miftahul. Akan tetapi, KKB terus melakukan serangan terhadap personel TNI. "Sehingga pasukan kita disamping mengamankan juga mempertahankan diri," ujar dia.

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini mengatakan, selain mengakibatkan Pratu Miftahul meninggal, serangan itu juga menyebabkan empat prajurit lainnya mengalami luka tembak. Keempat personel ini dalam keadaan selamat dan telah dievakuasi ke rumah sakit.

"Yang luka, tadi sudah kita evakuasi. Alhamdulillah, kondisinya mereka sehat semua. Masih bisa melihat, jalan, tadi langsung 'selamat siang, panglima. Berarti masih sadar gitu. Mudah-mudahan mereka bisa sehat kembali dan pulih," ungkap Yudo.

Selain itu, sambung Yudo, masih ada empat personel yang belum terkonfirmasi keberadaannya. Dia menegaskan, saat ini, pihaknya fokus mencari empat personel tersebut dan mengevakuasi jenazah Pratu Miftahul yang jatuh ke jurang sedalam 15 meter.

Yudo menjelaskan, hingga kini pihaknya belum berhasil mengevakuasi jenazah Pratu Miftahul. Sebab, terkendala cuaca di lokasi kejadian.

"Jadi situasinya seperti itu rekan-rekan media dan pada saat ini kita konsentrasi untuk evakuasi yang meninggal. Karena yang meninggal kemarin sudah disampaikan terjatuh di jurang dan ini kita usahakan untuk kita evakuasi. Sampai saat ini belum berhasil karena cuaca," tutur dia.

Keterangan ini sekaligus membantah klaim separatis Papua yang menyebut jumlah prajurit TNI meninggal sebanyak sembilan orang. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement