SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID — Pengajuan visa dari Indonesia pada tahun 2022 telah mencapai sekitar 60 persen dari tingkat sebelum pandemi Covid-19 (2019). Menurut VFS Global, tren positif ini didorong oleh banyaknya permintaan yang tertunda akibat pandemi, pembukaan perbatasan internasional, dan pelonggaran protokol terkait Covid.
Jika dibandingkan dengan 2021, volume aplikasi visa tumbuh sekitar enam kali lipat pada 2022. Kaushik Ghosh, Head Australasia, VFS Global melihat permintaan yang cukup baik dari Indonesia di 2022.
Volumenya cenderung stabil hingga Desember. Diyakini momentum ini akan terus berlanjut dan lebih menjanjikan lagi di 2023.
“Oleh karena itu disarankan bagi para pelamar visa, termasuk pelajar, untuk mengajukan visa mereka lebih awal agar proses dapat berjalan lebih lancar dan terhindar dari berbagai hambatan yang mungkin muncul,” kata Ghosh dalam siaran pers, dikutip Selasa (18/4/2023).
Tercatat, Arab Saudi, Belanda, Inggris, Jepang, dan Swiss menjadi destinasi utama bagi para pelamar visa dari Indonesia. Tren penting wisatawan lainnya adalah semakin banyak pengguna layanan yang fokus pada kebutuhan personal.
Layanan yang hadir pertama kali dimulai pada saat pandemi, seperti Visa At Your Doorstep (VAYD), memungkinkan wisatawan untuk memesan seluruh pelayanan visa di lokasi pilihan mereka. Pada 2022, layanan tersebut mencatat pertumbuhan pengguna sekitar 2x lipat dari masa sebelum pandemi.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan 2021, VAYD meningkat sebesar 37 persen pada 2022. VFS Global menawarkan VAYD untuk tujuh mitra pemerintah/negara di Indonesia yaitu, Austria, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Jepang, dan Inggris.
Ghosh menambahkan lertimbangan kesehatan terus menjadi faktor penentu utama di era normal baru, dengan sebagian besar wisatawan semakin sadar akan kesehatan dan keselamatan. Hasilnya, semakin banyak pelancong yang memilih layanan yang memberikan pengalaman visa lancar dan memprioritaskan perjalanan aman.