Rabu 19 Apr 2023 12:45 WIB

Bolehkah Sholat Sunnah Setelah Sholat Witir?

Tidak boleh mengulang sholat witir.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Sujud saat sholat (ilustrasi). Bolehkah Sholat Sunnah Setelah Sholat Witir?
Foto: Republika
Sujud saat sholat (ilustrasi). Bolehkah Sholat Sunnah Setelah Sholat Witir?

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sholat witir adalah sholat penutup bagi ibadah malam. Muncul pertanyaan, apakah boleh melaksanakan sholat sunnah setelah sholat witir?

Fatwa Center at Islam Q & A pada laman About Islam, menjawab pertanyaan tersebut. Dalam fatwa ini dijelaskan, tidak masalah orang yang sholat witir di awal malam atau di tengah malam mengerjakan sholat sunnah yang dia inginkan setelah witir.

Baca Juga

Mustahabb (sesuatu yang telah dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW satu atau dua kali) untuk sholat terakhirnya di malam hari adalah witir. Dalam hal ini, dia tidak boleh mengulang witir, melainkan witir yang dia lakukan di awal malam sudah cukup.

Fatwa Center di Islam Q and A menyatakan Abduallah ibn Umar berkata Rasulullah SAW mengatakan, "Jadikan witir terakhir dari sholatmu di malam hari." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Thalq bin Ali berkata mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak boleh ada dua witir dalam satu malam.” (HR At-Tirmidzi, An-Nisai, dan Abu Dawud)

Ibnu Hazm berkata dalam Al-Muhalla, "Witir di akhir malam lebih baik, tetapi siapapun yang sholat witir di awal malam, itu baik. Boleh sholat setelah witir, tapi tidak boleh mengulang witir.”

An-Nawawi berkata dalam Al-Majmu, “Jika seseorang sholat witir kemudian dia ingin sholat sunnah pada malam hari, itu boleh dan tidak makruh, tetapi dia tidak boleh mengulang witir. Dalilnya adalah hadits Aisyah radhiyallahu ‘anhu yang ditanya tentang witir Rasulullah.

Aisyah berkata, “Kami biasa menyiapkan siwak dan air untuk wudhu untuknya, kemudian Allah akan membangunkannya kapan saja Dia mau di malam hari. Dia akan menggunakan tusuk gigi, berwudhu dan berdoa sembilan rakaat, di mana dia tidak akan duduk kecuali di kedelapan, ketika dia akan mengingat Allah, mengagungkan-Nya dan berdoa. Kemudian dia akan bangun tanpa mengucapkan salam, dan berdoa pada rakaat kesembilan. Kemudian dia akan duduk dan kembali mengingat Allah, mengagungkan-Nya dan berdoa. Kemudian beliau mengucapkan salam yang kami dengar, lalu setelah itu beliau sholat dua rakaat, dan duduk.” (HR Muslim)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement