Kamis 20 Apr 2023 22:46 WIB

Diduga Sopir Ngantuk, Bus Budiman Alami Kecelakaan di Cipatujah Tasikmalaya

Meski masuk jurang, Sopir dan tiga penumpang berhasil selamat dengan luka memar

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bus Budiman mengalami kecelakaan di wilayah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (20/4/2023).
Foto: Dok. Republika
Bus Budiman mengalami kecelakaan di wilayah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (20/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah bus Budiman jurusan Tasikmalaya-Ciheras mengalami kecelakaan tunggal di wilayah Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (20/4/2023) siang. Tak ada korban jiwa akibat kecelakaan itu, tapi sopir bus mengalami luka-luka. 

Kepala Polsek Cipatujah Iptu Tono Suherman mengatakan kronologi kecelakaan bermula ketika bus yang dikendarai sopir atas nama Maman itu melintas dari arah Tasikmalaya menuju Cipatujah pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika sampai di tempat kejadian perkara (TKP), sopir tak bisa mengendalikan kendaraannya.

"Sopir diduga mengantuk. Harusnya belok, dia lurus," kata Tono saat dikonfirmasi Republika, Kamis malam.

Menurut dia, bus itu sedang dalam kecepatan rendah. Alhasil, bagian depan bus terperosok ke sebuah jurang yang tak terlalu dalam di sisi jalan. 

Ketika itu, bus sempat berhenti. Sopir dan tiga penumpang di dalamnya akhirnya menyelamatkan diri dengan keluar dari bus. Setelah sopir dan penumpang keluar, bus itu terjatuh ke dalam jurang.

"Penumpang ada tiga orang. Semua selamat, tidak luka apa-apa. Hanya sopir agar memar dan trauma," kata Tono.

photo
Bus Budiman mengalami kecelakaan di wilayah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (20/4/2023). - (Dok. Republika)

 

Ia menambahkan, polisi baru sempat melakukan evakuasi bus yang mengalami kecelakaan itu pada Kamis malam. Pasalnya, arus lalu lintas di wilayah itu cukup padat karena momen mudik Lebaran, sehingga tak memungkinkan dilakukan evakuasi pada siang hari.

"Sekarang kami baru mau evakuasi kendaraan," ujar dia.

Tono mengimbau para pengendara yang hendak melewati jalur Cipatujah untuk menyiapkan fisik maupun kendaraannya. Sebab, jalur yang mengarah ke wilayah pantai selatan Jawa Barat (Jabar) itu cukup berliku.

"Taati rambu lalu lintas. Kalau misal ngantuk, lelah, lebih baik istirahat. Kami juga sudah menyediakan rest area di polsek, pos yan, dan pos pam. Kalau lelah, istirahat di sana," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement