REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas tebus gadai emas merupakan tren baru untuk memenuhi kebutuhan lebaran pada tahun ini. Berdasarkan catatan PT Pegadaian (Persero) tebus gadai emas meningkat 2,5 persen dibandingkan gadai lebaran 2022.
Vice President of Corporate Communication Pegadaian Basuki Tri Andayani mengatakan selisih tebus gadai emas pada tahun ini lebih tinggi 0,7 persen dibandingkan gadai emas.
“Hal ini bisa menjadi indikasi perubahan perilaku nasabah,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Jumat (21/4/2023).
Menurut Basuki, perubahan perilaku ini dilatarbelakangi keinginan para nasabah memakai perhiasaan saat lebaran. Dari sisi gadai, Basuki menyebut jelang lebaran masyarakat ramai menggadaikan sebagian barangnya seperti kendaraan bermotor dan mobil menjadi yang paling banyak.
“Kalau menjelang lebaran, biasanya yang meningkat gadai kendaraan bermotor. Alasannya, untuk menitipkan motor atau mobil karena ditinggal mudik agar lebih aman,” ucapnya.
Jika nasabah menggadaikan kendaraan bermotor atau mobil di Pegadaian, Basuki menyebut, maka barang nasabah tersebut diasuransikan. Maka demikian, disiapkan mitigasi risiko jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau dari total gadai tidak banyak. Jaminan gadai di Pegadaian lebih dari 95 persen berupa emas perhiasan dan emas batangan, dan sisanya motor, mobil, handphone, laptop, barang elektronik, dan lainnya,” ucapnya.