Jumat 21 Apr 2023 19:57 WIB

Waspada, Tilang Elektronik di Kota Tangerang tetap Berlaku di Masa Idul Fitri

Tilang elektronik dokumentasikan pelanggar lalu lintas di Tangerang pada Idul Fitri.

Rep: Rr Laeny Sulistyowati/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi mobil patroli polisi yang dipasang teknologi tilang elektronik.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi mobil patroli polisi yang dipasang teknologi tilang elektronik.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Tangerang Kota tetap memberlakukan tilang elektronik saat Hari Raya Idul fitri 2023. Tilang elektronik yang terekam melalui kamera electronic traffic law enforcement (ETLE) itu terpasang di Jalan Daan Mogot KM 27 Kota Tangerang, Banten. 

"Kamera ETLE tetap aktif pada Lebaran, untuk merekam aktivitas lalu lintas," ujar Kasatlantas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Joko Sembodo, Jumat (21/4/2023).

Baca Juga

Menurut Joko, jika kepatuhan dalam berlalu lintas meningkat, angka keselamatan pun juga tinggi. Pihaknya pun tidak henti-hentinya mengedukasi dan mengimbau pengguna jalan untuk tertib berlalu lintas.

"Dipasangnya ETLE itu untuk membantu meningkatkan kualitas kepatuhan dalam berlalu lintas," katanya.

Joko mengimbau masyarakat wajib menaati aturan berlalu lintas dengan menggunakan helm bagi pengendara sepeda motor, dan menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara roda empat. Hal tersebut dimaksudkan untuk keselamatan bersama selama di jalan raya.

"Berharap masyarakat juga dapat bekerja sama dengan kepolisian agar selalu tertib selama perayaan Idulfitri berlangsung hingga arus balik nanti," jelasnya.

Perlu diketahui berdasarkan data Satlantas Polres Metro Tangerang Kota, pelanggaran terbanyak yang terekam kamera ETLE yaitu tidak menggunakan sabuk pengaman, dan tidak memakai helm. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.

(QS. Al-Baqarah ayat 102)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement