Jumat 21 Apr 2023 22:30 WIB

Umat Hindu, Buddha, dan Kristen Ikuti Pawai Malam Takbiran di Mataram

Umat Buddha dalam kegiatan ini turut merasakan euforia umat Islam.

Sejumlah warga memukul bedug merayakan malam takbiran di Kawasan Manggarai, Jakarta, Jumat (21/4/2023). Tradisi malam takbiran tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H yang telah ditetapkan pemerintah pada Sabtu 22 April 2023.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga memukul bedug merayakan malam takbiran di Kawasan Manggarai, Jakarta, Jumat (21/4/2023). Tradisi malam takbiran tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H yang telah ditetapkan pemerintah pada Sabtu 22 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Umat Hindu, Buddha, dan Kristen mengikuti pawai malam takbiran dalam menyambut perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Kepolisian Resor Kota Mataram Komisaris Polisi (Kompol) I Gede Sumadra Kerthiawan di Mataram, Jumat malam, memberikan apresiasi keikutsertaan beragam umat dalam kegiatan pawai malam takbiran tersebut.

Baca Juga

"Dari adanya keikutsertaan ini tercermin bahwa sikap toleransi umat beragama, khususnya di Kota Mataram betul-betul tercipta dengan baik," kata Sumadra.

Dia pun berharap sikap toleransi ini dapat terus terjaga agar kehidupan masyarakat di Kota Mataram tetap berjalan dengan aman dan nyaman.

"Tentu, dengan hidup berdampingan ini dapat menjaga roda perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat tetap berjalan dengan baik," ujarnya.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) NTB Ida Made Santi Adnya turut menyampaikan bahwa keikutsertaan umat Hindu dalam pawai malam takbiran ini bukan hanya wujud toleransi, melainkan juga moderasi beragama.

"Jadi, wujud toleransi dan moderasi itu tidak hanya dalam bentuk kata-kata saja, tetapi inilah bentuk aplikasi dari wujud tersebut," ujar Made Santi.

Dia pun berharap untuk kedepannya wujud toleransi dan moderasi ini dapat terus tercipta, lebih khusus di kalangan anak muda sebagai generasi penerus.

"Khususnya di Kota Mataram, kami pun ingin menjadi perintis dari wujud moderasi dan toleransi beragama," kata dia.

Hal senada turut disampaikan Herryono, Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) NTB bahwa umat Buddha turut antusias dalam mengikuti pawai malam takbiran di Kota Mataram.

"Keikutsertaan kami dalam kegiatan pawai malam takbiran ini menunjukkan bentuk implementasi dari kerukunan antarumat beragama. Ini sekaligus menepis isu yang menyebut bahwa Kota Mataram masuk dalam lima besar wilayah intoleran," ujar Herryono.

Dia pun menyampaikan bahwa umat Buddha dalam kegiatan ini turut merasakan euforia umat Islam meraih kemenangan usai melaksanakan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.

"Karena itu, dalam kesempatan ini kami mewakili umat Buddha di NTB menyampaikan selamat kepada umat Islam yang telah melaksanakan ibadah puasa dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah," kata Herryono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement