Sabtu 22 Apr 2023 09:41 WIB

Respons JK Soal Ganjar Diusung Capres: Itu Wewenang PDIP

JK hormati keputusan PDIP mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla usai melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla usai melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI ke-10 dan ke- 12 Jusuf Kalla (JK) menghormati langkah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI pada Pemilu 2024. Begitu pun perihal pemilihan momen pengumuman Gubernur Jawa Tengah itu sebagai capres yang dideklarasikan pada Jumat (21/4/2023).

"Itu tentu wewenang dari PDIP sendiri, dan kita menghormati itu," kata JK kepada wartawan usai melaksanakan Shalat Idul Fitri di Mesjid Istiqlal Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

Baca Juga

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut menyinggung soal momentum tahun politik dengan lebaran terakhir tahun ini menuju Pilpres 2024. Bagi JK, itu tidak ada kaitannya. 

"Itu tidak ada hubungannya. Lebaran justru mempersatukan dan tidak ada pembeda terkait partai apa dan partai dari partai apa," kata JK.

JK pun mengajak agar di Hari Raya Idul Fitri 1444 H tahun ini menjadi momen untuk memperkuat toleransi dan menjaga keberagaman.

JK juga menilai, jika masyarakat sudah mulai merasakan keramaian pasca pandemi Covid-19. Hal itu terlihat saat pelaksanaan tarawih dan puncak lebaran hari ini.

"Masyarakat sudah merasakan keramaian dan tahun ini, memang sudah tidak ada pembatasan-pembatasan (di masjid)," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement