Ahad 23 Apr 2023 07:00 WIB

PDIP Mulai Bahas Cawapres untuk Ganjar pada Senin

Saat ini, jajaran PDIP diinstruksikan Megawati untuk fokus dalam perayaan Idul Fitri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Israr Itah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa konsolidasi setelah diusungnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) baru akan dilakukan mulai Senin (24/4/2023). Termasuk ihwal pembahasan calon wakil presiden (cawapres) untuknya.

"Terkait capres-cawapres nanti hari Senin, tahapan-tahapan Ibu Mega mau bertemu dengan ketua umum partai mana saja, itu nanti pada hari Senin baru dapat kami sampaikan," ujar Hasto di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Sabtu (22/4/2023).

Baca Juga

Adapun saat ini, seluruh jajaran PDIP diinstruksikan Megawati untuk fokus dalam perayaan Idul Fitri tahun ini. Konsolidasi terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024 baru akan mulai dilakukan pada Senin (24/4/2023).

"Kemarin (Jumat) Bu Ketum sudah banyak berdiskusi dengan Bapak Presiden Jokowi baik sebelum mengumumkan maupun sesudah mengumumkan. Sehingga hal-hal terkait capres dan cawapres, konsolidasi itu nanti baru bisa kami jawab setelah perayaan idul fitri selama dua hari ini," ujar Hasto.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sejumlah nama yang berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo. Beberapa di antaranya adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Hal tersebut disampaikan Jokowi usai melangsungkan shalat Idul Fitri di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). "Calonnya sudah semakin jelas siapa capresnya tinggal menunggu cawapresnya," katanya.

Disinggung soal kriteria khusus dan calon cawapres yang cocok untuk Ganjar, Jokowi menyebutkan ada banyak. Ia pun menyebutkan sejumlah nama.

"(Kriteria khusus?) Kok tanya saya. (Yang cocok?) Banyak, ada Pak Erick, ada Pak Sandiaga Uno, kan banyak kan, ada Pak Mahfud, ada Pak Ridwan Kamil, ada Cak Imin, ada Pak Airlangga," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement