Senin 24 Apr 2023 12:30 WIB

Kena Influenza Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Apa yang membuat influenza meningkatkan risiko serangan jantung?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Flu (ilustrasi). Peneliti Belanda para peneliti menemukan orang memiliki kemungkinan 6,16 kali lebih tinggi terkena serangan jantung pada pekan setelah terkena flu dibandingkan dengan tahun sebelum atau sesudahnya.
Foto: www.freepik.com.
Flu (ilustrasi). Peneliti Belanda para peneliti menemukan orang memiliki kemungkinan 6,16 kali lebih tinggi terkena serangan jantung pada pekan setelah terkena flu dibandingkan dengan tahun sebelum atau sesudahnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi baru menemukan orang yang terkena influenza bisa enam kali lebih rentan terkena serangan jantung pada hari-hari setelah diagnosis flu. Kesimpulan penelitian dijadwalkan dipresentasikan pada 18 April lalu di European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases in Copenhagen, Denmark.

Peneliti utama, Dr Annemarijn de Boer dengan Julius Center for Life Sciences and Primary Care di University Medical Center Utrecht, menganalisis hasil tes dari 16 laboratorium di Belanda, serta catatan medis dan kematian. Dari 26.221 kasus influenza antara tahun 2008 hingga 2019, 401 orang mengalami setidaknya satu serangan jantung dalam setahun setelah diagnosis.

Baca Juga

Selain itu, para peneliti menemukan orang memiliki kemungkinan 6,16 kali lebih tinggi terkena serangan jantung pada pekan setelah terkena flu dibandingkan dengan tahun sebelum atau sesudahnya. Namun, jika tidak memasukkan kematian yang terjadi di luar rumah sakit, peningkatan risikonya menjadi 2,42 kali, bukan 6,16 kali.

"Ini mungkin karena sebagian besar pengujian flu di Belanda dilakukan di rumah sakit, yang berarti pasien lebih mungkin mengalami penyakit parah," ujar de Boer, seperti dilansir Fox News, Ahad (23/4/2023).

Temuan serupa datang dari studi Kanada tahun 2018 yang dipimpin oleh Dr Jeffrey C Kwong dari Dalla Lana School of Public Health in Toronto, Ontario. Peneliti menemukan peserta 6,05 kali lebih mungkin mengalami serangan jantung dalam sepekan setelah diagnosis.

Peradangan meningkatkan risiko

Ahli jantung bersertifikat dr Mary Greene dari Manhattan Cardiology di New York City tidak terlibat dalam penelitian ini meninjau temuannya. Greene mengatakan meskipun metodologi studi Belanda khusus ini tidak menghasilkan banyak data yang kuat, studi tersebut tentu menggemakan studi sebelumnya yang memiliki kesimpulan serupa.

"Saya setuju bahwa diagnosis flu dapat meningkatkan kemungkinan serangan jantung pada kelompok pasien tertentu, terutama mereka yang memiliki penyakit jantung yang mendasarinya," ujar Greene.

Peningkatan serangan jantung di antara pasien yang didiagnosis dengan influenza, sebagian besar berasal dari proses inflamasi dan lingkungan yang tercipta di dalam tubuh saat seseorang melawan flu atau penyakit virus lainnya.

"Peradangan seperti itu dalam tubuh dapat membuat plak kolesterol lebih rentan pecah dan darah lebih mungkin menggumpal, yang merupakan mekanisme yang mendasari infark miokard (serangan jantung) dan strok iskemik," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement