Senin 24 Apr 2023 06:50 WIB

Wah...H+2 Lebaran, 54.147 Kendaraan Msih Tinggalkan Jakarta Menuju Palimanan

Kemenhub merekomendasikan agar pemudik menghindari perjalanan saat puncak arus milir.

Rep: Intan Pratiwi / Red: Agus Yulianto
 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pelayanan dan pengamanan arus mudik Lebaran 2023 di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.
Foto: dok Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pelayanan dan pengamanan arus mudik Lebaran 2023 di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- H+2 Lebaran Idul Fitri 1444 H, terpantau masih banyak pemudik yang meninggalkan Jakarta menuju wilayah Jawa Tengah. PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mencatat 54.147 kendaraan yang meninggalkan Jakarta menuju Palimanan via GT Cikampek Utama.

Pos Pantau GT Cikampek Utama mencatat, pada 22 April 2023 tercatat 74.420 kendaraan yang meninggalkan Jakarta. Sedangkan volume lalu lintas menuju Jakarta tercatat sebanyak 9.848 kendaraan.

Sedangkan volume kendaraan yang menuju Jakarta via GT Cikampek Utama tercatat sebanyak 16.845 kendaraan. Data ini direkap dari Pos Pantau Gerbang Tol Cikampek Utama pada 23 April 2023 pukul 23.20 WIB.

Pemerintah memprediksi puncak arus milir (balik ke hilir) Lebaran 2023 akan berlangsung pada tanggal 24-25 April serta 29-30 April dan 1 Mei 2023.

"Dari analisis yang kami dapatkan, puncaknya dimulai pada Senin tanggal 24 April, Selasa tanggal 25 April, lalu Sabtu 29 April, Minggu tanggal 30 April dan Senin tanggal 1 Mei," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi usai Rapat Koordinasi Persiapan Arus Balik Idul Fitri 2023 di Jakarta, Ahad (23/4/2023).

Budi mengatakan, pihaknya merekomendasikan agar pemudik menghindari perjalanan saat puncak arus milir guna menghindari potensi penumpukan kendaraan.

"Kami merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan pada tanggal-tanggal yang telah disebutkan," kata Budi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement