REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto menerima silaturahim dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Seusai pertemuan itu, ia menilai Prabowo telah memenuhi kriteria sebagai calon presiden (capres).
"Yang menilai nanti masyarakat mumpuni," ujar Wiranto di kediamannya, Jakarta, Selasa (25/4/2023).
Dirinya sudah mengikuti setidaknya empat proses pilpres. Dari pengalamannya itu, setidaknya ada sejumlah kriteria bagi sosok yang ingin maju sebagai capres.
"Paling tidak dia, pertama harus punya pengalaman yang lengkap. Punya kesetiaan terhadap NKRI, Pancasila," ujar Wiranto.
Kriteria selanjutnya, sosok tersebut harus memahami betul persoalan domestik dan internasional. Selanjutnya, orang tersebut harus mampu dan mau membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Mampu untuk melaksanakan itu ya, mampu belum cukup, harus mau. Kadang orang mampu, tapi tidak mau, harus seperti itu," ujar Wiranto.
Satu kriteria yang terpenting baginya adalah mampu melanjutkan pembangunan pemerintahan sebelumnya. Dalam hal ini adalah melanjutkan program dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dengan demikian, kesinambungan pembangunan paham betul apa yang perlu ditambahkan, disempurnakan sebagainya," ujar mantan ketua umum Partai Hanura itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan bahwa partainya telah menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada Agustus 2022. Hasil dari forum tersebut adalah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024.
"Keputusannya adalah Pak Prabowo calon presiden, bukan (calon) wakil presiden. Tentu saja kader Partai Gerindra mendorong, berjuang mempersiapkan diri sepenuhnya untuk memperjuangkan beliau dan akan berjuang 2024 Pak Prabowo jadi presiden," kata Muzani di Rumah Dinas Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Jakarta, Ahad (23/4/2023).
Ia tak menampik adanya omongan-omongan untuk menjadikan Prabowo sebagai calon wakil presiden (cawapres). Termasuk menjadi pendamping dari bakal capres yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo.
"Bahwa pernah ada omongan seperti itu, kami tidak menampik. Pernah ada omongan tentang Pak Prabowo menjadi (calon) wakil presiden yang ditawarkan, kami tidak menampik, omongan yah," ujar Muzani.
Kendati demikian, ia tak menjawab apakah omongan tersebut datang dari partai politik tertentu atau tidak. Muzani hanya menegaskan, Prabowo menjadi cawapres hanyalah sekadar omongan biasa.
"Itu omongan lepas saya kira yah, omongan-omongan lepas. Makanya kemudian, jadi sekali lagi Pak Prabowo adalah calon presiden Republik Indonesia dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Gerindra," ujar Muzani.